SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, bersama Puskesmas setempat menggelar sosialisasi pencegahan stunting dan TBC di Balai Desa Banbaru, Rabu (16/11/2022).
Fatayat NU Giliraja menggandeng tim penggerak PKK dan Puskesmas Giligenting mensosialisasikan bahaya kondisi gagal tumbuh dan berkembang anak mulai dari kehamilan hingga balita.
Tak kurang dari 100 peserta mulai dari Ketua MWC NU, Ketua Ranting NU Banbaru, perwakilan Muslimat NU dan IPPNU, LKKNU, PKK se-Giliraja, termasuk Ketua PC Fatayat NU Sumenep hadir pada kegiatan tersebut.
Ketua PAC Fatayat NU Giliraja, Titin Yuliatin menyampaikan, sosialisasi pencegahan stunting menjadi salah satu program kerja prioritas dalam organisasinya.
“Harapannya kader-kader Fatayat yang notabene adalah ibu-ibu muda usia produktif dapat menjaga amanah dalam membesarkan buah hatinya, sehingga menjadi generasi yang cerdas, sehat dan berkualitas,” ucapnya.
Ketua tim penggerak PKK Desa Banbaru, Sarifa mengapresiasi program dan peran PAC Fatayat NU Giliraja. Dikatakan, program pencegahan stunting sedang giat-giatnya digalakkan oleh penggerak PKK Kabupaten Sumenep, khususnya Desa Banbaru.
“Semoga kita bisa terus bersinergi dan bekerja sama demi mencetak buah hati yang sehat dan berkualitas. Sebagai ibu, penting bagi kita untuk peduli dan memperhatikan pertumbuhan anak dari waktu ke waktu,” kata Sarifa, istri kades Zainal itu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Giligenting Adi Mulyono menjelaskan bahaya stunting dan cara mencegah stunting pada anak.
“Stunting adalah gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Stunting menjadi perhatian khusus karena dapat mengganggu pertumbuhan buah hati,” terang Adi.
Adapun pencegahannya, lanjut Adi, harus dimulai sejak masa kehamilan dan menyusui, dengan memperhatikan asupan gizi seimbang, lingkungan tempat tinggal yang bersih.
“Termasuk pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan,” pungkasnya. (*)
Comment