SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pemulihan pascagempa di Pulau Sapudi. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menginstruksikan jajarannya agar segera mempercepat pembangunan rumah warga yang rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 tersebut.
Instruksi tersebut menjadi langkah konkret agar masyarakat terdampak tidak terlalu lama hidup dalam kondisi serba terbatas. Pemerintah ingin memastikan setiap warga kembali memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
“Percepatan pembangunan rumah warga terdampak menjadi prioritas kami. Masyarakat tidak boleh terlalu lama berada dalam situasi ketidakpastian,” tegas Bupati Fauzi, Senin (6/10/2025).
Belum genap sepekan sejak gempa mengguncang, ratusan rumah warga serta fasilitas publik seperti sekolah, masjid, musala, dan puskesmas dilaporkan rusak mulai kategori ringan hingga berat.
Menindaklanjuti arahan Bupati, Baznas Kabupaten Sumenep langsung bergerak menyalurkan bantuan di lokasi terdampak bersama Wakil Bupati KH. Imam Hasyim dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Alhamdulillah, Baznas bersama Wabup KH. Imam Hasyim telah menyerahkan bantuan biaya perbaikan rumah yang rusak berat dan sangat berat akibat gempa di Sapudi,” ujar Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman.
Bantuan tahap kedua tersebut menyasar empat unit rumah yang mengalami kerusakan berat. Sebelumnya, Baznas telah menyalurkan bantuan tahap pertama dua hari pascagempa berupa perbaikan 8 masjid, 2 musala, dan 10 rumah warga di Kecamatan Gayam dan Nonggunong.
Sementara itu, Wabup KH. Imam Hasyim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong mempercepat pembangunan kembali rumah-rumah warga yang terdampak.
“Kami berharap masyarakat terus saling membantu. Pemerintah akan hadir bersama Baznas untuk memastikan rumah-rumah yang rusak berat segera dibangun kembali,” ujar Wabup.
Upaya kolaboratif antara Pemkab Sumenep dan Baznas ini menjadi bagian dari strategi percepatan pemulihan pascagempa, tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga sosial dan spiritual masyarakat Pulau Sapudi. (*)
Comment