JEMBER, (WARTA ZONE) – Sebuah bangunan kuno yang disebut dengan Gedung Nasional Indonesia (GNI) di simpang empat Dusun Krajan, Desa dan Kecamatan Ambulu, Jember, sering dikaitkan dengan hal mistis oleh warga setempat.
Sementara itu, menurut salah seorang pemilik warung kopi tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, bangunan tua GNI itu dikenal angker oleh warga sekitar.
“Saya sering mendengar bunyi-bunyian kalau masuk ke dalam gedung. Ya seperti perempuan ketawa atau menangis,” ucap Maryam, Kamis (16/9/2021).
Mungkin karena sudah lama kosong tidak terpakai, kata Mayam, bisa jadi di dalam gedung tersebut ada penunggunya.
“Kadang waktu itu juga ada ularnya, makanya kalau masuk ke dalam gedung itu saya biasa mengucapkan salam terlebih dahulu. Takut ada apa-apa juga,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga sekaligus pemilik warung di samping GNI Yitno mengatakan, Gedung tua GNI itu terkenal dan menjadi tempat untuk nonton bioskop warga Kecamatan Ambulu.
Berdirinya sekitar tahun 1980-an. Usianya kurang lebih 40 tahunan.
“Terkenal dulunya bioskop. Terus sekitar tahun 1998 ada kejadian (teror) ninja. Gedung itu tutup! Kemudian semakin sepi, sejak warga banyak melihat televisi (TV) daripada nonton bioskop. Apalagi TV dulu kan sudah menayangkan film-film, jadinya bioskop kalah,” ucap Yitno, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Kata Yitno, mungkin sejak itu, bangunan tua GNI itu banyak tidak dipakai. Bahkan lama kosong dan terkesan tidak terawat dan menjadi terbengkalai.
“Ya jelasnya bangunannya lapuk karena usia dan tidak dipakai, jadinya ya gitu itu,” katanya.
Dengan adanya kecelakaan yang mengakibatkan dua pekerja saat melakukan pembongkaran gedung itu baru dimulai hari ini.
“Sekitar 15 menit itu, pekerjanya itu naik ke atas atap, kan ada dua orang itu. Nah dari tempat saya (warung makan), terdengar suara (alat) gerenda,” ujarnya
Saat memotong besi-besi di atap gedung itu, lanjut Yitno, terdengar suara reruntuhan. “Ya itu ambruk, dan pekerja itu terkapar dengan posisi kepala luka karena membentur ke bawah,” katanya.
“Ternyata satu pekerja (kepala) membentur batu, itu masih ada bekas darahnya langsung tewas. Satu lagi juga kepala tapi bentur pinggiran trotoar, masih hidup. Keduanya terus dibawa ke puskesmas pakai (mobil) pick up. Yaitu Jatuhnya lumayan tinggi, sekitar 2 meteran dari atas,” tukasnya. (*)
Comment