Politeknik Negeri Jember Bersinergi dengan BLK se-Jatim, Siap Bantu Calon Tenaga Kerja

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan las listrik di ruang praktek Polije, Jumat (17/9/2021).

Caption: Sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan las listrik di ruang praktek Polije, Jumat (17/9/2021).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Politeknik Negeri Jember (Polije) mengaku siap bersinergi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) se-Jawa Timur. Agar nantinya lebih inklusif.

Hal itu disampaikan Staf Pengajar Polije Ihwan Huda Al Mujib Assyakirriy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kampus Polije Jalan Mastrip, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jumat (17/9/2021).

Program tersebut nantinya diharapkan mampu memberi manfaat bagi para calon tenaga kerja. Terutama dalam situasi persaingan kerja yang sangat terbuka saat ini.

Terkait pelatihan di BLK itu, nantinya berbasis kompetensi yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.

“Kalau di Polije kan ada Tri Darma, yang meliputi pembelajaran, pengabdian, dan penelitian. Kemudian, sebagai langkah awal tersebut kita akan memulai dengan pengabdian terlebih dahulu,” ucap Mujib saat dikonfirmasi di Kantor Polije, Jumat (17/9/2021).

Selanjutnya, terkait penelitian, kata Staf Pengajar di Polije itu, nantinya para dosen tersebut akan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada BLK. Selain itu tentunya ada update kurikulum.

“Pelatihan-pelatihan yang ada di BLK, tentunya harus memenuhi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan harus memenuhi kebutuhan pasar,” katanya.

Mujib menjelaskan, karena Polije adalah Perguruan tinggi dan gudangnya ilmu pengetahuan. Nantinya dikala Polije bersinergi dengan BLK se-Jawa Timur.

Polije akan memfasilitasi BLK terkait pelatihan kompetensi itu.

“Maka dari itu kita perlu sinergitas dengan stakeholder. Mulai dari industri, dunia akademis, dan masih banyak lagi tentunya. Yang jelas tujuannya untuk membangun visi unggul manusia di tahun mendatang,” ungkapnya.

Sasarannya sendiri adalah masyarakat umum, yang kemudian belajar di BLK tersebut. Seperti mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman kerja.

“Yang jelas akan ada manfaat bersinergi antar lembaga Polije dengan BLK seluruh Jawa Timur dibawah naungan Kemenaker (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia),” sambungnya.

Terkait konsep sinergi yang akan dilakukan antara Polije dan BLK se Jawa Timur jika nanti terjadi, ucap Mujib, tidak hanya masyarakat umum yang bisa ikut pelatihan berbasis kompetensi itu. Namun demikian, pihaknya juga membuka bagi kaum difabel.

“Untuk kaum difabel itu juga harus mendapat fasilitas yang sama, sedangkan dari Polije sendiri sudah menerapkan pembelajaran kepada difabel. Namun, tidak semua kaum difabel bisa mengikuti semua pelatihan berbasis kompetensi itu. Seperti halnya kejuruan pertanian, kan tidak mungkin,” ujarnya.

“Nah nantinya semua materi pembelajaran tersebut bisa diaplikasikan di BLK,” sambungnya.

Seperti halnya tugas akhir mahasiswa dan penelitian-penelitian dosen itu, tentunya banyak produk-produknya sesuai dengan kebutuhan kaum difabel.

“Semisal contohnya ada kursi roda khusus untuk kamu difabel, dan lengan robot juga. Itu bisa diterapkan juga di BLK,” katanya.

Mujib juga menambahkan, maka dari itu dengan adanya sinergi dengan BLK tersebut, perlu adanya pengembangan lebih lanjut.

“Kalau untuk di wilayah kampus (Polije) sendiri sudah ada pemanfaatannya. Namun, untuk masyarakat umum masih belum. Karena belum ada sinergitas,” paparnya.

“Sehingga kita berharap, Polije bisa segera bersinergi dengan BLK untuk mewujudkan BLK inklusif itu,” sambungnya.

Lebih jauh pria yang juga menjabat, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi MUI Jember itu menyampaikan, jika sinergi itu sudah terjalin.

Saat bergabung dengan pelatihan berbasis kompetensi itu, bisa melalui pihak Polije maupun BLK di wilayah Jawa Timur.

“Kalau mendaftarnya di wilayah Polije berarti masih dilingkup mahasiswa dan jika mendaftarnya lewat BLK, maka sebagai masyarakat umum. Sehingga bisa bersinergi dengan baik, antara Polije dengan pihak BLK,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment