Lama Mengidap Sakit Lambung, Nenek di Jember Nekat Akhiri Hidup dengan Nyemplung Sumur

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Jasad nenek yang nyemplung ke dalam sumur, saat dievakusi oleh Tim Basarnas, Damkar, TRC BPBD Jember dan juga dibangu oleh relawan SAR Jember, Rabu (6/10/2021).

Caption: Jasad nenek yang nyemplung ke dalam sumur, saat dievakusi oleh Tim Basarnas, Damkar, TRC BPBD Jember dan juga dibangu oleh relawan SAR Jember, Rabu (6/10/2021).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Seorang nenek bernama Surami (75), warga Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara nyemplung ke dalam sumur.

Diketahui, nenek tersebut nyemplung ke dalam sumur di kedalaman kurang lebih 15 meter tepat dibelakang rumahnya.

Dugaan sementara, aksi nekat tersebut dilatar belakangi karena penyakit menahun yang dideritanya.

“Jadi korban ini curhat kepada keluarga, ingin mati saja. Karena sakit menahun. Sakit lambung itu,” ucap Kasat Reskrim Polsek Tempurejo, Bripka Afandi, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (6/10/2021).

Sekitar pukul 2 dini hari, lanjut Afandi, terdengar suara benda masuk dalam sumur. Tapi tidak ada kecurigaan, dan pihak keluarga membiarkan begitu saja.

Baca Juga:  Identitas Korban Terseret Ombak Ritual di Pantai Payangan Jember, Satu dari Bondowoso

“Tapi saat pukul 4 subuh, saat anak korban mencarinya ke setiap sudut rumah tidak ada,” ujarnya.

Karena timbul kecurigaan akibat terdengar suara benda itu (saat dini hari). Keluarga korban kemudian mengecek ke sumur belakang rumah.

Ternyata korban ditemukan di dalam sumur dengan posisi tengkurap mengambang. “Keluarga korban panik, dan menghubungi mapolsek Tempurejo,” kata Afandi.

Padahal, sumur tersebut sudah tidak digunakan dan sudah ditutup dengan asbes. Namun setelah pengecekan polisi, asbes itu sudah tidak pada tempatnya.

Saat jasad korban akan dievakuasi, membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit. Karena jasadnya masih berada di dalam sumur. Yang diketahui posisinya berada di kedalaman 2 meter dari mulut sumur.

Baca Juga:  Komisi D DPRD Jember dan Dinkes Rapat R-APBD 2022 Maraton, Bahas Anggaran SPM

“Karena posisi jasad berada di kedalaman sekitar 2 meter di dalam sumur. Dari bibir sumur ke permukaan air,” katanya.

Afandi juga menambahkan, terkait kondisi korban dipastikan tidak ada luka bekas penganiayaan.

“Hanya ditemukan luka lecet pada wajah, mungkin terbentur dinding dalam sumur. Pihak keluarga juga menerima kondisi korban dan selanjutnya langsung diantar ke rumah duka untuk dimakamkan,” pungkasnya.

Kemudian Tim Basarnas Jember bersama Damkar, TRC BPBD Jember, dibantu relawan SAR lainnya menuju lokaai TKM (Tempat Kejadian Musibah) untuk mengevakuasi jasad korban.

Baca Juga:  Datang ke Jember, Reza Rahadian Soroti Stunting, AKI, dan AKB

Saat dikonfirmasi terpisah, waktu akan dievakuasi terlihat bajunya saja. Dan sebagian tubuh masih di kedalaman air.

“Kemudian karena butuh proses evakuasi. Sekitar pukul 8 pagi anggota Mapolsek Tempurejo menghubungi kami. Yang selanjutnya kami langsung berangkat ke lokasi TKM (tempat kejadian musibah),” ucap Dantim Basarnas Jember Irwan Feri.

Untuk kendalanya, kata Irwan, jasad korban belum mengambang masih mengapung.

“Karena kondisi sumur memiliki kedalaman kurang lebih 15 meter dengan diameter kurang lebih 1,5 meter. Kita pakai breathing aparatus. Karena khawatir di dalam sumur ada gas beracun. Sebagai bentuk SOP kami,” ujarnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment