Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi, Forkopimda Jatim Peringati Hakordia 2021

0 Komentar
Reporter : Muhammad Arkha
Foto: Forkopimda Jatim, saat memperingati hari anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2021, dengan mengusung tema "Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi".

Foto: Forkopimda Jatim, saat memperingati hari anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2021, dengan mengusung tema "Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi".

SURABAYA, (WARTA ZONE) – Forkopimda Jawa Timur memperingati hari anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2021, dengan mengusung tema “Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi”.

Peringatan itu berlangsung di pondok pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, diikuti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri, secara virtual, Senin (13/12/2021).

Dalam sambutannya, Ketua KPK Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri menyampaikan, apresiasi untuk pemerintah provinsi Jawa Timur, yang memiliki semangat untuk menjadikan korupsi sebagai musuh bersama.

Firli menegaskan, dasarnya adalah semangat kebangsaan, sesama anak bangsa harus punya tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan negara.

Baca Juga:  Forkopimda Jatim Gelar Rakor, Bahas Penanganan Kedatangan Pekerja Migran Indonesia

“Alhamdulillah di dalam Undang-Undang Dasar negara Indonesia. Tahun 1945, di dalamnya disebutkan bahwa kemerdekaan atas rahmat tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, kita segenap anak bangsa memiliki kewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata Firli.

Selain itu, Ketua KPK Juga mengatakan kenapa temanya satu padu bangun budaya anti korupsi? Karena undang-undang korupsi sudah ada, penegak hukum sudah ada, regulasinya sudah sangat cukup, lembaga-lembaga juga sudah disiapkan. Tetapi kenapa tindak pidana korupsi masih saja ada.

Baca Juga:  Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Forkopimda Jatim Gelar Apel Pamor Keris

“Salah satunya adalah karena budaya antikorupsi belum hidup dan bersembunyi serta berkembang, nopang di dalam setiap jiwa dan semangat seluruh anak bangsa,” kata dia menegaskan.

Semangat seluruh anak-anak bangsa yang ada di Jawa Timur. Hendaknya mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan, mampu menyelesaikan bencana alam yang saat ini sedang dihadapi.

“Kita pun mampu mengatakan dan bertindak untuk tidak melakukan korupsi. Kita pun mampu untuk membangun budaya antikorupsi,” kata Firli menambahkan. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment