JEMBER, (WARTA ZONE) – Bermain game online atau lewat HP kini sudah umum dilakukan. Bahkan ada cabang olahraga khusus disebut e-sports, yang menjadi wadah bagi para atlet game online.
Namun terkait perhatian pada dunia game online saat ini, dirasa masih kurang.
Bermain game online dianggap menggangu proses belajar konvensional dan dianggap tidak memberikan masa depan yang baik.
Namun Think Indonesia School & Learning (THIS) bekerjasama dengan Karya Indonesia Multimedia (KIM) sebuah perusahaan di bidang multimedia.
Saat ini membidik anak-anak di Jember yang memiliki bakat khusus di bidang game online untuk mendapatkan beasiswa pendidikan bagi mereka yang ingin serius menggeluti cabang olah raga e-sports.
“Nantinya putra putri asal Jember itu akan dapat beasiswa full untuk sekolah di Think Indonesia, plus dapat pembinaan khusus jadi atlet e-sports,” kata Owner dari THIS Esti Nalurani saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di kantornya. Senin, 14 Maret 2022.
Wanita yang akrab dipanggil Cici ini juga mengatakan, alasan dirinya memberikan perhatian bagi anak-anak di bidang permainan game online ini.
Selain untuk membina calon atlet profesional esports, juga untuk mengkampanyekan gerakan Gadget Expert.
Sehingga anak-anak lebih terpacu untuk menjadi ahli teknologi dan tidak menjadi korban teknologi. Tentu saja ini membutuhkan dukungan dari para orang tua dan masyarakat.
Melalui KIM dan lewat lewat program beasiswa di THIS itu, kata Cici, game online ini akan diarahkan ke pelatihan bakat tanpa meninggalkan bangku sekolah.
Para calon atlet ini masih melaksanakan kewajiban sekolah dengan cara menyenangkan dan sesuai dengan kepribadian para gamers, dengan fasilitas multimedia.
Namun secara rutin dan berkala, lanjutnya, juga mendapatkan gemblengan untuk mengasah kemampuan game mereka dengan cara mengikuti turnamen-turnamen baik tingkat lokal maupun nasional.
“Sebagai lembaga pendidikan dan perusahaan yang pro dengan ahli gadget itu. Kalau orang tua menentang anak-anaknya main HP, alih-alih mereka (bermaksud) mendidik anak-anaknya bertanggung jawab soal teknologi. Hati-hati Mau dibawa kemana generasi berbakat asal Indonesia ini,” katanya.
“Bermain game online saat ini, berbeda dengan zaman dulu. Bahkan pemerintah sendiri memberikan wadah lewat e-sports untuk bermain game ini, dan sudah resmi menjadi cabang olahraga di bawah naungan Kemempora, dan bahkan sudah masuk dalam cabor yang dipertandingkan di Sea Games.” sambungnya.
Cici menjelaskan, dunia digital online (daring, red) saat ini. Sudah menjadi bagian keseharian.
“Lewat permainan atau game online itu. Kita saat ini harus sudah melek digital, kita digiring ke dunia digital yang lebih maju. Lewat game online itu, adalah pintu untuk kita menerima sebuah kemajuan teknologi memberikan manfaat buat kita,” bebernya.
Sebut saja, lanjut Cici, Negara Finlandia dan Estonia. Dua negara itu, sudah menerapkan digitalisasi dalam setiap layanan yang dilakukan.
“Nah Indonesia harus bisa mengejar itu, dan harus siap untuk menyambut digitalisasi tersebut. Lewat e-sports wadah itu disiapkan. Bicara bakat, tentu ada manfaat dan hasil yang diperoleh. Cek saja di youtube dan facebook, bagaimana nasib dari para gamer online itu, mendapat hasil dari hanya bermain game,” ungkapnya.
“Lewat kegiatan membidik atlet ini. Kita akan terus sosialisasikan Gadget Expert, not Gadget Junky,” pungkasnya. (*)
Comment