Membangun Bangsa Melalui Pendidikan

0 Komentar
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan

Foto: Moh. Tazam (Guru SMK Nurul Islam).

Oleh: Moh. Tazam (Guru SMK Nurul Islam)

Pada awal dituliskannya sejarah manusia, pendidikan diyakini sebagai alat yang paling tepat dalam membangun peradaban manusia.

Maka dari itu, muncul gagasan- gagasan dikemudian hari bahwa dari betapa pentingnya pendidikan dijadikan sebagai fokus pembangunan yang harus diutamakan dan dilakukan secara continu. Selain itu, pendidikan merupakan modal yang fundamental bagi anak didik, baik di Indonesia–secara umum- atau di Sumenep.

Gambaran tentang peran pendidikan sebagai alat pembangunan peradaban suatu bangsa, dapat kita melihat sejarah India dan Jepang yang menuliskan cerita inspiratif dunia sebagai contoh berhasilnya pendidikan membangun peradaban bangsanya.

India memiliki cerita tersendiri dalam negaranya. India merupakan salah satu negara yang mampu keluar dari nasib kemiskinan. Hal ini juga membuktikan secara fakta bahwa nasib bisa kita rubah dengan dilakukan secara sunguh- sungguh. Seperti doktrin agama “tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali Ia mengubahnya sendiri”, dan India membuktikannya.

Misalkan yang pernah dialami oleh salah satu provinsi di India, Mumbai, negeri tempat berdiamnya artis- artis bollywood ternama seperti Syahrul Khan dkk. Dalam sejarah, Mumbai menuliskan cerita pernah mengalami kemiskinan yang amat serius.
Banyak warga mati karena kelaparan, tapi semua itu dulu, hanya cerita kelam yang oleh Mumbai alami.

Namun, India kemudian melakukan gerakan kemandirian dan terus belajar menjadi negara yang mandiri. Abuya Busro Karim menceritakan dalam bukunya Ijtihad Kebijakan sesuai dengan pengalamannya saat berkunjung ke India bahwa India menyelenggarakan pendidikan yang terus digerakkan sebagai soko guru peradaban masyarakat India.

Selain itu, India mampu menjadikan perguruan tinggi sebagai mesin intelektual dalam menghasilkan SDM yang berkualitas tinggi.

Cerita selanjutnya datang dari jepang yang negaranya mengalami kehancuran total, bahkan hampir seluruh aspek kehidupan di jepang hancur karena peristiwa dijatuhkannya bom atom di Hirosima oleh tentara sekutu tahun 1945. Menyedihkan memang, konon cerita yang beredar jepang sangat terpuruk dengan terjadinya peristiwa ini, bayangkan untuk bercocok tanam butuh waktu yang lama untuk bisa bercocok tanam, karena elemen tanahnya tercampur oleh senyawa kimia yang sangat beracun sehingga mematikan apa yang ada disekitarnya, hal itu terjadi akibat jatuhnya bob atom itu.

Namun, sulit dipercaya ternyata Jepang bangkit kembali dari keterpurukannya, jepang bukan lagi jepang yang dulu, sekarang Ia mampu bersaing dengan negara- negara maju lainnya yang ada di dunia. Pertumbuhan yang cepat Jepang alami, dari segi pendidikan, ekonomi dan politiknya. Kita akui produk jepang saat ini mampu bersaing dengan Amerika, Cina dan Rusia. Bahkan yang merajai produk motor dan mobil adalah jepang.

Setelah ditelusuri, rahasia jepang dalam memajukan negaranya adalah suatu keyakinan yang sejak tahun 1974 ditanamkan di masyarakat jepang bahwa kemajuan bangsanya harus diawali dari dunia pendidikan, syaratnya tentu saja mereka harus memliki guru- guru yang berkualitas.

Jadi, kesadaran terhadap pendidikan memang diperlukan sebagai dasar utama pembangunan suatu peradaban bangsa. Pendidikan yang baik dan berkualitas akan menciptakan SDM yang baik dan berkualitas pula, SDM yang baik dan berkualitas akan membantu menumbuh kembangkan SDA yang ada dan turut serta memajukan negaranya, dan pendidikan yang baik untuk menciptakan SDM yang baik, dibutuhkan guru yang baik dan berkualitas.

Kesadaran dalam membangun pendidikan pada dasarnya tidak sekedar membangun pendidikan, melainkan juga telah membangun aspek lain yang terkait dengan pendidikan. Secara subtansial, pembangunan pendidikan merupakan bagian dari proses pembangunan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Pada intinya pendidikan adalah jantung kehidupan yang jadi penentu terhadap kemajuan sektor kehidupan.

Pendidikan di Indonesia

Di Indonesia, komitmen pembangunan pendidikan diimplementasikan dalam kebijakan mengalokasikan anggaran sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan. Karena mereka sadar bahwa pendidikan merupakan modal dasar yang akan memaju kembangkan negara. Sebab, pendidikan yang maju akan berdampak terhadap keberadaan SDM, jika SDM maju akan berpengaruh terhadap pengembangan kekayaan SDA, dan negara, provinsi, kabupaten, ataupun kota sangat bergantung pada SDM untuk mengembangkan SDA yang dimiliki.

Dengan begitu, kemajuan negara, provinsi, kabupaten dan kota akan kita rasakan. Semakin berkualitas SDM maka akan pengelolaan SDA akan semakin maju dan berkembang. Nah, disinilah pendidikan berperan penting sebagai jantung dari setiap sektor kehidupan.

Pengalokasian anggaran sebesar 20% dari pemerintah tidak cukup untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah juga perlu melakukan program- program peningkatan mutu pendidikan, diantaranya pengembangan kurikulum pembelajaran, dari kurikulum 2004, 2006, sampai K- 13.

Perbaikan pendidikan di Indonesia terus dilakukan demi terciptanya pendidikan yang diharapkan dan diamanatkan oleh UUD 1945. Sampai nantinya benar- benar memiliki banyak SDM yang berkualitas sehingga mampu mengelola SDA yang ada di Indonesia.

Selain dari itu semua, perlu juga pemerintah memperhatikan kualitas guru pengajar. Sebab, jika Indonesia mau belajar kepada Jepang hal yang pertama dicari setelah negerinya hancur akibat bom adalah guru- guru yang masih hidup. Karena pemerintah Jepang meyakini bahwa kemajuan bangsanya dari dunia pendidikan, dan syaratnya harus memiliki guru yang berkualitas.

Persoalannya adalah jika memang benar Indonesia memiliki banyak guru yang berkualitas kenapa Indonesia masih tertinggal atas Jepang? Bukankah saat Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya Jepang mengalami kehancurannya? Seharusnya Indonesia lebih maju daripada Jepang. Apa yang terjadi di Indonesia dan apa yang dilakukan Indonesia selama ini?.

Pemerintah Indonesia jika mau belajar kepada India mengenai pembangunan pendidikan, cobalah untuk tidak bergantung pada bantuan negeri lain. India, dengan minimnya APBN tetap konsisten untuk tidak bergantung dan tidak mengandalkan bantuan dari negara lain dan konsisten untuk menjadikan pendidikan sebagai modal dasar dalam perbaikan negaranya.

Memanfaatkan yang ada dalam negeri, mengerahkan SDM yang ada untuk melakukan langkah- langkah inovatif dalam mengelola dan mengembangkan potensi lokal adalah cara yang dilakukan India dalam memajukan negaranya. Nah, kini saatnya Indonesia lebih sadar lagi, lebih mandiri seperti India dan jepang, dan bersemangat seperti kedua negara tersebut dalam memperbaiki negaranya melalui revolusi pendidikan.

Kabar gembira bagi kita saat Indonesia diprediksi akan dinobatkan sebagai negara yang terbesar setelah negara amerika, jepang dan cina. Karena kata para pengamat, Indonesia masih berumur muda dan merupakan negara yang memiliki banyak penduduk. Sehingga tidak menutup kemungkinan penobatan tersebut benar- benar diberikan kepada Indonesia.

Tapi ada satu syarat yang harus Indonesia penuhi supaya penobatan sebagai negara terbesar di dunia benar- benar diberikan adalah memperbaiki dan mengembangkan pendidikan supaya tercipta banyak SDM yang berkualitas. Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah SDM yang berkualitas yang mampu mengelola SDA yang ada di Indonesia. Jika seperti itu, maka bersiaplah negara kita, Indonesia akan menjadi negara terbesar di dunia. Amin.

Untuk menciptakan SDM yang berkualitas dibutuhkan guru yang berkualitas. Indonesia melaksanakan program Sertifikasi Guru sebagai langkah menyaring dan melatih guru- guru yang berkualitas. Dan ternyata sertifikasi guru ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, negara seperti Amerika, Cina, Filipina dan Malaysia juga melakukan sertifikasi guru. Tujuannya adalah untuk menjadikan guru yang profesional dan berkualitas.

Jadi, dapat dikata program sertifikasi guru ini sebagai salah satu jawaban dari persoalan di atas, yakni dibutuhkannya guru berkualitas untuk menyalurkan pendidikan kepada anak- anak bangsa sehingga mampu melahirkan generasi yang berkualitas pula.

Sebenarnya, di Indonesia diatur dalam UUD tentang Pendidikan beserta kelengkapannya. Mulai dari peraturan peserta didik, pendidik, dan sarana prasarana. Bahkan ditambah lagi dengan pengalokasian anggaran sebesar 20% dari pemerintah, sehingga banyak bantuan- bantuan yang turun hanya untuk perbaikan pendidikan.

Namun yang sering ditemui di lapangan, praktek yang tidak diinginkan. Mulai dari pemberian hak pendidikan kepada anak- anak didik kurang terpenuhi secara kaffah sampai pada kelengkapan sarana prasarana yang kurang diperhatikan, sehingga hal ini berdampak kepada keterlambatan pendidikan di Indonesia.

Katanya semua masyarakat berhak mendapatkan pendidikan, tanpa terkecuali. Namun mereka yang tidak mampu seakan didiskriminasikan, padahal dalam UUD pendidikan dihukumi wajib oleh negara, baik yang mampu dalam biaya sekolah atau tidak. Bagi mereka yang tidak mampu digratiskan atau diberi bantuan dari pemerintah. Namun lagi- lagi praktek di lapangan tak sama dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu, bukan hanya persoalan guru yang kurang memadai yang dialami Indonesia, tapi kurangnya ketegasan pemerintah dalam membantu pembangunan pendidikan. Dan semua persoalan itu, sudah menjadi rahasia umum, sehingga bangsa ini harus memang benar- benar mengadopsi pengalaman yang telah dilalui oleh India dan Jepang, yakni mandiri dan tidak bergantung pada bantuan- bantuan pemerintah. Tanamkan kesadaran dalam diri kita bahwa pendidikan mampu memperbaiki keadaan bangsa dan mampu membangun bangsa menjadi lebih baik dan maju.

Negara maju dan berkembang bukan karena banyak penduduknya, melainkan kualitas pendidikan yang mempu melahirkan anak bangsa yang berkualitas.

Saat ini tidak perlu menyalahkan siapa yang salah, sebagai satu tumpah tanah air seharusnya kita saling mendukung dan mandiri dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan. Pendidikan bangsa merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tapi kita. Sebab mereka orang- orang baik akan tumbang bukan karena banyak faktor orang jahat, tapi karena orang- orang baik yang diam dan mendiamkannya. Jika kita adalah orang baik maka bergeraklah untuk memulai membangun bangsa, jangan hanya diam, dan jangan mendiamkan saudara kita yang mempunyai niat baik dalam pembangunan bangsa ini. (*)

Bahan Kajian:
A. Busyro Karim, Ijtihad Kebijakan, Muara Progresif, Surabaya, 2015
Muslich Mansur, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Bumi Aksara, Jakarta, 2007
Moh. Irfan dkk, Pendidikan Ham, Fauzan Inti Kreasi, Jakarta, 2004.

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment