Polri Berikan Dukungan Psikososial untuk Anak Korban Covid-19 dan Penyandang Disabilitas

0 Komentar
Reporter : Muhammad Arkha
Foto: Polda Jawa Timur, saat berikan dukungan psikososial bagi anak-anak yatim piatu terdampak covid-19 dan penyandang disabilitas, di Universitas Brawijaya, Malang.

Foto: Polda Jawa Timur, saat berikan dukungan psikososial bagi anak-anak yatim piatu terdampak covid-19 dan penyandang disabilitas, di Universitas Brawijaya, Malang.

SURABAYA, (WARTA ZONE) – Polda Jawa Timur berikan dukungan psikososial bagi anak-anak yatim piatu terdampak covid-19 dan penyandang disabilitas, di Universitas Brawijaya, Malang. Selasa (2/11/2021).

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Peduli Anak Indonesia Tangguh digelar secara serentak diselenggarakan oleh seluruh Polda di Indonesia, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara virtual di Lemdiklat Polri.

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini.

“Tentunya saya mengharapkan bahwa program konseling ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Jadi tidak berhenti hanya sampai di hari ini saja,” terangnya.

“Jadi saya minta khususnya pak As SDM, biro psikologi, kegiatan ini berkelanjutan sehingga kita bisa mengetahui terus menerus bagaimana pertumbuhan psikologi dari anak-anak kita,” pesan Kapolri.

Baca Juga:  Wakapolda Jatim Tinjau Vaksinasi di SDN 51 Gresik

Pastikan, lanjut Kapolri, apakah dengan membuka layanan khusus secara hotline menggunakan aplikasi.

“Ataupun mungkin datang secara langsung sehingga kita betul-betul bisa mengetahui bagaimana perkembangan psikologi anak-anak,” ujarnya, saat memberikan sambutan secara virtual di Lemdiklat Polri.

Sementara itu, di Polda Jatim sendiri kegiatan ini berlangsung di Universitas Brawijaya Malang.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, bersama ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur Ully Nico Afinta, serta pejabat utama Polda Jatim dan Forkopimda Malang, berikan dukungan psikososial kepada 70 anak yatim piatu terdampak covid-19 dan penyandang disabilitas di wilayah Malang Raya.

Kapolda Jatim dan Ketua Bhayangkari juga memberikan bingkisan berupa sembako kepada anak-anak yatim piatu terdampak covid-19 dan penyandang disabilitas.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kekuatan mental yang dimiliki anak – anak. Tidak kehilangan minat untuk beraktivitas. Membantu mengatasi rasa sedih tanpa berlarut-larut, dan dapat membangun komunikasi dengan baik tanpa adanya hambatan.

Baca Juga:  Penanganan Covid-19 Jatim Membaik, Diapresiasi Panglima TNI dan Kapolri

Ke 70 anak tersebut diantaranya, 24 anak, 34 remaja dan 12 disabilitas, mendapatkan pendampingan dari tim psikologi dari Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, acara ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, yang dihadiri langsung Panglima TNI, Kapolri, dan Menteri Sosial serta Menteri Pemberdayaan Anak.

“Tujuan daripada acara ini adalah, kami baik dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, maupun dari lembaga pendidikan, serta seluruh masyarakat. Kita diharapkan untuk memperhatikan anak-anak yang terdampak covid-19, dimana orang tuanya antara lain bapak atau ibu, atau keduanya yang meninggal, itu bisa kita saling berbagi,” kata Kapolda Jatim.

Lebih lanjut Kapolda menjelaskan, bahwa hal itu sudah berjalan. Kapolda yakin sekali, karena pernah mengadakan acara sebanyak 7400 anak-anak yang terdampak untuk diberikan fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga:  Bakti Sosial Dokkes Polda Jatim di Panti Asuhan Ar-Ridlwan Kota Batu

“Jadi kami bekerja sama dengan BPJS dan setiap anak itu mendapatkan kartu BPJS sehingga dia bisa berobat di rumah sakit mana saja di Wilayah Jawa Timur ini berobat khususnya di seluruh rumah sakit Bhayangkara,” sebutnya.

“Hal ini berlaku juga untuk rekan-rekan TNI karena saya yakin Bapak Pangdam juga mengadakan kegiatan yang sama. Tentunya Bapak Walikota dan kepala daerah yang lain juga,” papar Kapolda Jatim usai mengikuti kegiatan.

Pihaknya yakin, dengan pendidikan yang baik untuk anak-anak yang terdampak psikososial ini, akan mempunyai semangat untuk maju dan berdiri sendiri.

“Mudah-mudahan keadaan makin membaik, kita tetap melaksanakan protokol kesehatan dan ekonomi bisa berjalan,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment