Pemkab Sumenep Perkuat Sinergi Lintas Instansi, Bantuan Tahap Kedua Siap Dikirim ke Pulau Sapudi

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
FOTO: Baznas Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi bermagnitudo 6 yang mengguncang Pulau Sapudi, Selasa (30/9/2025) malam.

FOTO: Baznas Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi bermagnitudo 6 yang mengguncang Pulau Sapudi, Selasa (30/9/2025) malam.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat kolaborasi lintas instansi dalam penanganan pascabencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Sapudi. Setelah bantuan tahap pertama berhasil didistribusikan, kini Pemkab memastikan bantuan lanjutan akan segera dikirimkan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ahmad Laily, menjelaskan bahwa pengiriman bantuan tahap kedua akan dilakukan melalui jalur laut pada Rabu (8/10/2025) mendatang. Bantuan tersebut mencakup logistik, perlengkapan darurat, dan kebutuhan tempat tinggal sementara bagi para korban gempa.

“Pendistribusian tetap berlangsung. InsyaAllah kapal yang membawa bantuan tahap kedua dijadwalkan berangkat hari Rabu. Saat ini tim kami masih di lapangan untuk melakukan asesmen dan penyaluran tahap awal,” ujar Ahmad Laily, Sabtu (4/10/2025).

Baca Juga:  Baznas Salurkan Sejumlah Bantuan di Sumenep, Berupa Zakat Produktif hingga Rutilahu

Meskipun kondisi medan di Pulau Sapudi cukup menantang dan akses transportasi terbatas, BPBD bersama sejumlah instansi terkait tetap melanjutkan proses asesmen serta penyaluran bantuan awal di tiga kecamatan terdampak, yaitu Talango, Gayam, dan Nonggunong.

Ahmad Laily menyebut, kolaborasi antara Pemkab Sumenep, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Kementerian Sosial menjadi kunci utama percepatan penanganan pascabencana. Hingga saat ini, bantuan yang telah disalurkan meliputi sembako, makanan cepat saji, matras, dan kebutuhan pokok lainnya.

“Dari sisi bantuan logistik tahap awal, InsyaAllah aman. Tahap berikutnya akan kita sesuaikan dengan hasil asesmen di lapangan agar benar-benar tepat sasaran,” tambahnya.

Berdasarkan data sementara hasil olahan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama para camat, tercatat sebanyak 435 bangunan mengalami kerusakan di empat kecamatan terdampak. Rinciannya, 139 rumah rusak ringan, 150 rusak sedang, 100 rusak berat, dan 10 rusak sangat berat. Selain itu, terdapat 26 tempat ibadah dan 8 sekolah yang juga terdampak dengan tingkat kerusakan bervariasi.

Baca Juga:  TP PKK Kabupaten Sumenep Raih Juara Harapan 2 di Jawa Timur

“Masih ada sekitar 400-an bangunan yang belum kami assessment karena keterbatasan tim dan kondisi lapangan. Saat ini ada tujuh tim yang bekerja, jadi memang memerlukan waktu,” ungkap Ahmad.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta Dinas Perkimhub akan menentukan tingkat kerusakan bangunan dan persentase kerugiannya. Data tersebut akan menjadi dasar penyaluran bantuan rehabilitasi ke depan.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan bahwa pemerintah daerah tengah mematangkan skema bantuan jangka menengah, baik berupa uang tunai maupun pembangunan rumah secara gotong royong melalui dukungan Belanja Tidak Terduga (BTT) dan BAZNAS Sumenep.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Ajak ASN Bersama Bangun Daerah

“Fokus kami saat ini memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi lebih dulu. Untuk rehab, sedang kami rapatkan apakah nanti berbentuk uang atau dibangunkan secara gotong royong,” kata Fauzi.

Ia menambahkan, Pemkab Sumenep berkomitmen memastikan seluruh warga terdampak mendapat perhatian yang sama tanpa terkecuali.

“Kami tidak ingin ada satu pun masyarakat yang terabaikan. Semua harus mendapatkan perhatian yang adil dan proporsional,” tegasnya.

Dengan langkah terkoordinasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan kementerian, diharapkan proses pemulihan pascabencana di Pulau Sapudi dapat berlangsung cepat, tepat sasaran, dan memulihkan kembali kehidupan warga yang terdampak gempa bumi tersebut. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment