JEMBER, (WARTA ZONE) – Aksi perkelahian antar pemuda terekam kamera video CCTV terjadi di Masjid Al Mubarok, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Jember.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, kejadian perkelahian itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB jelang Salat Magrib, Minggu petang (7/5) kemarin.
Menurut informasi yang disampaikan salah seorang Jemaah Masjid Al Mubarok, Wahid, kejadian perkelahian itu terjadi akibat adanya kecelakaan antara dua motor yang terjadi di sekitar traffic light Jalan dr. Soebandi.
“Saya tahu-tahu ramai-ramai dari sebelah sana (menunjuk ke arah Traffic Light), katanya kecelakaan serempetan. Akhirnya tidak terima dikejar, rombongannya banyak setahu saya sekitar 3 orang (yang melakukan pemukulan), korbannya dua mahasiswa yang kemudian masuk ke dalam masjid,” kata Wahid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (10/5/2023)
Bahkan yang meresahkan, dua pemuda itu masuk ke dalam masjid bahkan masih pakai sandalnya.
“Saya teriak ‘Hei iki masjid, iki masjid jangan gitu’ Habis gitu kita berusaha melerai, tapi kemudian 3 pemuda itu ngantemi (memukuli, red), dua pemuda itu. Mundur ngales (menghindar) malah kena kaca jam berdiri itu dan pecah,” sambungnya.
Para pemuda yang terlibat perkelahian, kata pria yang bermaksud akan mengumandangkan Azan Magrib itu, tidak diketahui identitasnya.
“Anak mana saya tidak tahu, saat itu padahal banyak jemaah mau Salat Magrib. Bahkan mau azan sampai gak jadi,” ucapnya.
Namun diduga, lanjutnya, tiga orang pemuda yang melakukan pemukulan dan perkelahian itu, sedang dalam pengaruh minuman keras (miras).
“Kayaknya sih mabuk, kemudian dilerai buyar dan sepertinya dibawa ke polisi (Polsek Patrang), tapi kayaknya yang 3 pemuda itu langsung kabur langsung,” ucapnya.
Terpisah, Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo membenarkan adanya perkelahian itu terjadi di depan Masjid yang lokasinya tepat di depan Mapolsek.
“Jadi kedua belah pihak berselisih ini (antara 3 pemuda dan 2 mahasiswa), sebelumnya bertemu di Lampu Merah (Traffic Light) dr. Soebandi sama-sama dari arah selatan. Yang satu motor berboncengan dua anak mahasiswa, kemudian yang 3 orang berboncengan satu motor juga,” jelas Heri.
Dari informasi yang diperolehnya, adanya perkelahian itu berawal dari kejadian kecelakaan antar motor di sekitar Traffic Light.
“Di situ informasi di lapangan terjadi serempetan, kemudian saling melihat. Tapi namanya anak muda, mungkin emosi. Tiga pemuda marah dan dua mahasiswa itu dikejar sampai di Masjid depan Polsek Patrang. Nah di sana dua orang mahasiswa itu parkir dan masuk ke dalam masjid sambil dikejar 3 pemuda itu,” ulasnya.
“Terjadilah perkelahian di dalam masjid, yang kemudian dilerai oleh Jemaah Masjid yang akan Salat Magrib. Nah saat terjadi perkelahian, salah satu mahasiswa menghindar dan menabrak Jam Kayu Besar Berdiri, sehingga kacanya pecah,” sambungnya menjelaskan.
Karena perkelahian itu, lanjutnya, berusaha dilerai oleh jemaah masjid.
“Kebetulan anggota saya di lokasi karena pas mau ikut Salat Magrib dan juga melerai itu. Disinyalir 3 pemuda itu mabuk (dalam pengaruh alkohol), sehingga tersulut emosinya. Tapi kemudian, saat dilerai dan akan dibawa ke Mapolsek, 3 pemuda ini melarikan diri ke arah Baratan. Sehingga tidak sempat dibawa (diamankan). Kami hanya mengamankan dua mahasiswa itu ke Mapolsek,” katanya.
Terkait kejadian ini, lebih lanjut Heri menjelaskan, diduga dua mahasiswa ini jadi korban. Karena mungkin melihat tiga pemuda yang menyerang itu dalam kondisi mabuk, jadi berusaha menyelamatkan diri ke dalam masjid itu.
Namun demikian, dari kejadian ini dua mahasiswa tidak mengalami luka, meskipun juga salah satu diantaranya memecahkan kaca jam berdiri itu.
“Dari kasus ini, dua mahasiswa itu juga tidak dilaporkan ke kami (polisi), apalagi kondisi tidak terluka. Jadi tidak menjadi bentuk tindak pidana. Meskipun ada indikasi penganiayaan. Sehingga mereka pun langsung pulang. Untuk identitas sebentar saya tanyakan ke anggota mohon waktu,” tandasnya. (*)
Comment