Ibu Kandung Gorok Leher Anak di Jember, Akan Diperiksa Kondisi Psikis Oleh Dokter Ahli

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Proses olah TKP di lokasi kejadian oleh tim Inavis Polres Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kasus bocah umur 6 tahun berinisial NJ yang tewas di tangan ibu kandungnya sendiri Maimunah (46) warga Dusun Sumberlanas, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember, saat ini dalam proses penyelidikan polisi.

Terkait proses lidik kasus tersebut, saat ini sudah dilimpahkan ke Mapolres Jember. Nantinya akan ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Jember.

“Kejadian ini pun saat ini sudah dilimpahkan ke Polres Jember, ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Jember. Kita dari Polsek akan membantu untuk kebutuhan data dan keterangan, dalam proses penyelidikan,” kata Kapolsek Sempolan (Silo) AKP M. Na’i saat dikonfirmasi di mapolsek, Jumat (9/6/2023) malam.

Baca Juga:  HUT IGTKI ke-73, Kadispendik Jember Berikan Motivasi Kepada Tenaga Pendidik

“Lebih lanjut perkembangan penyelidikan, nanti akan disampaikan lebih lanjut di Polres Jember,” imbuhnya.

Lanjut Na’i, terkait kondisi pelaku yang diketahui mencoba bunuh diri setelah menggorok leher putrinya. Pelaku menjalani perawatan di RSD dr. Soebandi Jember.

“Saat ini dalam penanganan medis dan selalu kita pantau. Untuk kondisi luka pada ibu ini (pelaku), setelah menggorok itu ada upaya bunuh diri. Sehingga ada beberapa luka sayatan di tangan dan bagian leher. Untuk ibu kondisi saat ini terpantau stabil, tapi untuk kondisi kejiwaannya masih belum bisa dipastikan,” jelas mantan Kasatpolair Polres Jember itu.

Baca Juga:  APBD Sebagai Stimulus, Diyakini Dapat Dukung Perekonomian UMKM di Jember

Lebih lanjut soal kondisi kejiwaan dari pelaku, kata Na’i, akan dilakukan pemeriksaan secara medis oleh dokter ahli.

“Untuk itu (kondisi psikologisnya), dokter ahli yang nanti menentukan. Dimungkinkan ada pemeriksaan psikologis. Tapi nanti dari Unit PPA Satreskrim Polres Jember yang menjelaskan perkembangan lidik,” katanya.

Namun demikian, Na’i menambahkan, terkait kondisi psikologis pelaku yang notabene adalah ibu kandung korban. Warga sekitar meyakini korban mengalami kesurupan.

“Menurut keterangan warga sekitar, setahun terakhir ini. Dia (pelaku) sering mengalami istilahnya kerasukan (kesurupan), namun istilah kita depresi. Sehingga tindakan-tindakannya di luar nalar. Sehingga terjadilah peristiwa ini,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment