Ketua FKUB Sumenep Respon Pernyataan Kontroversial Sekretaris PCNU Soal Radikalisme by Design

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Ketua FKUB Sumenep KH. Qusyairi Zaini saat sambutan di acara Musker di ruang VIP Resto Ayam Brewok. (Foto: nolesa.com)

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pernyataan Sekretaris PCNU, Zainul Hasan tentang radikalisme di Sumenep by design nampaknya mengundang respon sejumlah pihak, Selasa (14 Maret 2023).

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep, KH Qusyairi Zaini menilai, pernyataan yang disampaikan Sekretaris PCNU, Zainul Hasan saat menghadiri pelantikan PC ISNU, Senin (13 Maret 2023) kemarin, mestinya tidak diungkapkan oleh tokoh penting di NU. Sebab, dapat melahirkan persepsi kurang baik.

“Saya sebagai Ketua FKUB menyayangkan statemen itu dan perlu diluruskan oleh Sekretaris PCNU,” ujarnya, dalam keterangan lisan yang diterima redaksi.

Selama ini, ujar Kiai Qusyairi, FKUB Sumenep konsisten melaksanakan tugas pokok dan fungsi merawat keragaman dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Salah satunya, sosialisasi ke masyarakat untuk menangkal munculnya paham radikal dan intoleran.

“Seakan-akan dengan statemen Sekretaris PCNU ini apa yang kami lakukan hanya sia-sia. Kalau kemudian dianggap bahwa radikalisme di Sumenep itu by design. Misalkan,” ungkapnya.

Padahal pihaknya bersama seluruh elemen masyarakat termasuk NU sudah sepakat dan satu suara untuk melawan munculnya paham radikal yang dapat merongrong keutuhan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga:  Kades Moncek Tengah Sumenep Luruskan Informasi Fenomena Langka Ketukan Aneh dari Dalam Bumi

“Itu dibuktikan dengan kemarin teman-teman GP Ansor mengadakan sosialisasi untuk menangkal radikalisme di Batang-Batang dengan mendatangkan Gus Islah,” tegasnya.

“Kok tiba-tiba Sekretaris PCNU membuat statemen seperti itu, kan akhirnya itu apa ya bertolak belakang atau ambigu atau anomali itu kan,” imbuhnya.

Bukti lain soal keberadaan radikalisme di ujung timur pulau garam, sambung Kiai Qusyairi, Densus 88 Polri pada tahun 2022 lalu telah melakukan pembinaan kepada sejumlah khatib di Kabupaten Sumenep untuk mencegah munculnya radikalisme dan paham intoleran.

“Kalau memang itu by design ngapain ada kegiatan seperti itu,” tegasnya.

Sebelumnya, pernyataan mengejutkan disampaikan Sekretaris PCNU Sumenep, Zainul Hasan saat menghadiri pelantikan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sumenep, masa khidmat 2022 – 2026, di Pendopo Keraton Sumenep, Senin (13 Maret 2023) kemarin.

Zainul Hasan menyampaikan, munculnya gerakan-gerakan radikalisme di Sumenep sebenarnya ada yang sengaja mendesain (by design).

Ia bahkan menuding, gerakan radikalisme di Sumenep tidak ada. Adanya kabar berkembangnya paham radikal di Sumenep justru karena adanya pemberitaan yang tidak faktual.

“Sebenarnya kalau saya memandang radikalisme di Sumenep itu tidak sebagai apa ya, jadi kayak by desaign gitu saya melihat,” terangnya, diwawancara usai pelantikan Pengurus ISNU Cabang Sumenep di Pendopo Keraton, Senin (13 Maret 2023).

Baca Juga:  Pra Raker ISNU Sumenep, Dewan Penasihat Sampaikan Pesan Sejuk dalam Memperjuangkan Visi-Misi NU

“Ya ada sih, tapi tidak seheboh yang diberitakan di media-media itu ya,” imbuhnya.

Bahkan Hasan tak ragu menuding, maraknya pemberitaan tentang masifnya gerakan radikalisme termasuk salah satu upaya dari orang yang berkepentingan menjelang Pemilu 2024 mendatang.

“Jadi kadang kan begini, untuk menutupi hal-hal yang besar itu kan begitu. Bisa saja orang-orang kan punya kepentingan, sekarang kan tahun politik,” tutur pria kelahiran Desa Talaga, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sepudi itu.

Menurutnya, menjelang tahun politik, lumrah terjadi gerakan-gerakan samar dengan membawa isu-isu tertentu yang diolah sedemikian rupa untuk mendukung kepentingan individu maupun kelompok tertentu.

Faktor lain yang menyebabkan munculnya kelompok-kelompok radikal menurut Hasan adalah karena kurangnya penguatan paham keNUan di setiap tingkat kepengurusan NU, mulai ranting hingga ke pusat.

Ditanya apakah selama ini PCNU Sumenep sudah melakukan pendataan terhadap dugaan adanya titik-titik berkembangnya radikalisme di Sumenep?.

Baca Juga:  Alasan Merangsang Hasrat Kelelakian, Pelaku Teror Alat Kelamin Rutin Datangi Sekolah Setiap Hari Jumat

Hasan mengatakan ada tetapi hanya untuk kepentingan internal atau tidak untuk disampaikan ke publik.

“Ya, sebagai gambaran aja sih, untuk kepentingan internal kami punya, tetapi ini kan tidak untuk dipublikasikan,” katanya.

Lanjut Hasan, untuk menekan penyebarluasan paham radikalisme di tingkat wilayah tertentu, PCNU Sumenep telah mendorong serta menggerakkan struktur keNUan hingga di tingkat desa.

“Jadi selama ini yang kita lakukan adalah mendorong struktur NU setempat untuk menggerakkan organisasi-organisasinya melakukan apa yang dapat menangkal radikalisme itu,” terangnya.

“Misalnya ranting-ranting NU setempat, MWC NU setempat, termasuk lembaga-lembaga dan badan otonom di lingkungan NU setempat. Itu yang kita kerahkan secara umum,” imbuhnya.

Pendekatan yang ditempuh PCNU untuk menekan paham radikal adalah dengan pendekatan informal atau komunikasi perorangan.

Diakui, sejauh ini pihaknya belum pernah mengadakan komunikasi formal seperti menggelar dialog keagamaan dengan mereka yang diduga terpapar radikalisme.

“Kalau komunikasi formal kita belum, tetapi kalau informal itu intens kita lakukan, tapi secara personal ya, perorangan,” katanya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment