Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Asal Sumenep Ajak Tolak Radikalisme dan Perkuat Persatuan di HUT ke-80 RI

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
FOTO: Ach Mustaqim, mantan anggota Jamaah Islamiyah asal Sumenep, tampil memberikan pesan damai dan persatuan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. (Ist/wartazone.com)

FOTO: Ach Mustaqim, mantan anggota Jamaah Islamiyah asal Sumenep, tampil memberikan pesan damai dan persatuan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. (Ist/wartazone.com)

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Ach Mustaqim, mantan anggota Jamaah Islamiyah asal Sumenep, tampil memberikan pesan damai dan persatuan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memaknai kemerdekaan sebagai momentum memperkuat kebersamaan serta menolak segala bentuk paham radikal dan intoleran.

“Selamat HUT ke-80 Republik Indonesia. Kemerdekaan ini adalah anugerah Allah SWT dan buah perjuangan para pahlawan. Generasi penerus wajib menjaga dan mengisinya dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara,” ucapnya, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga:  Cara Warga Perumahan di Jember Tanamkan Cinta Tanah Air Lewat Tarian Kolaborasi Daerah

Menurut Mustaqim, rasa cinta tanah air adalah bagian dari iman. Perbedaan suku, agama, dan pandangan politik, katanya, seharusnya menjadi kekayaan bangsa, bukan sumber perpecahan.

“Mari kita rawat persaudaraan dan kebersamaan. Jangan biarkan perbedaan membuat kita saling membenci. Persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa ini,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ideologi radikal yang mengarah pada kekerasan. “Paham radikal dan intoleransi bertentangan dengan ajaran agama serta nilai-nilai Pancasila. Kita harus bersatu menolaknya demi masa depan bangsa yang damai, aman, dan sejahtera,” ujarnya.

Baca Juga:  Cara Warga Perumahan di Jember Tanamkan Cinta Tanah Air Lewat Tarian Kolaborasi Daerah

Di akhir pernyataannya, Mustaqim mengajak seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, sikap saling menghormati, dan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.

“NKRI harga mati. Mari kita jaga dan kita bangun negeri ini demi generasi yang akan datang,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment