Membedah Buku Jejak Kaum Aktivis, Karya Mantan Ketua PC PMII Sumenep

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Membedah Buku Jejak Kaum Aktivis, Karya Mantan Ketua PC PMII Sumenep

Foto: Bedah buku Jejak Kaum Aktivis, di Aula Assyarqawi INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar bedah buku Jejak Kaum Aktivis, Kamis (15 Desember 2022).

Bedah buku Jejak Kaum Aktivis yang ditulis Qudsiyanto, bertempat di Aula Assyarqawi.

Kegiatan tersebut merupakan rentetan acara pada pembukaan Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) ke XX INSTIKA.

Qudsiyanto, sang penulis buku, mengulas panjang lebar tentang proses penulisan buku hingga diterbitkan. Mantan Ketua PC PMII Sumenep itu menyebut masalah yang saat ini marak terjadi di dunia mahasiswa menjadi salah satu latar belakang penulisan.

Baca Juga:  Setahun Achmad Fauzi Memimpin Sumenep, Ini Sederet Fasilitas Pelayanan Permudah Masyarakat

“Disamping itu, lahirnya novel ini tidak lain berangkat dari pengalaman saya selama aktif berproses menjadi mahasiswa. Bagi saya menjadi mahasiswa bukan soal dunia kampus saja, lebih dari hal itu kita juga harus kritis terhadap lingkungan sekitar,” tuturnya kepada seluruh mahasiswa.

Syamsuni, pembanding I mengatakan buku Jejak Kaum Aktivis harus diapresiasi oleh publik, sebab seorang aktivis yang disibukkan dengan berbagai hal masih mempunyai kesempatan untuk menulis karya berupa novel.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap penulis, karena dalam novel ini kita dapat mengambil pelajaran supaya mahasiswa disamping belajar juga harus mampu mengkritisi hal-hal yang sekiranya menyimpang dari kebenaran, lebih-lebih soal lingkungan sekitar,” kata Syamsuni yang jurnalis di Sumenep.

Baca Juga:  DPRD Sumenep Gelar Paripurna Penetapan Raperda Pelaksanaan APBD 2023

Sementara, Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko selaku pembanding II mengaku merasa senang ketika membaca buku tersebut.

Dia merasa diajak untuk mengingat kejadian-kejadian 20 tahun silam sewaktu menjadi mahasiswa yang juga pernah ikut turun jalan.

“Novel ini membawa saya mengingat terhadap kenangan pahit dan manis selama menjadi mahasiswa,” tuturnya.

Komandan Edo sapaan akrabnya juga menceritakan pengalamannnya selama menjadi mahasiswa. Dia mengaku sering dihadapkan dengan berbagai persoalan sekitar.

Dari itu, Dia cukup berharap kepada mahasiswa untuk berani kritis selama berada dijalan yang benar.

Baca Juga:  UMKM Naik Kelas, Bupati Sumenep Resmikan Rumah Produksi Wirausaha Muda di 5 Kecamatan

“Harapan saya, mahasiswa sekarang harus sering-sering diskusi, kajian dan kritis terhadap setiap persoalan, lebih-lebih persoalan yang melibatkan sosial,” harap Kapolres Edo memungkasi. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment