Respon Cepat Bupati Sumenep Atas Video Viral Camat Batang-batang

0 Komentar
Reporter : Abd Wakid
LUGAS: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi didampingi Forkopimda saat memberikan keterangan (Foto: Abd Wakid)

LUGAS: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi didampingi Forkopimda saat memberikan keterangan (Foto: Abd Wakid)

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Video viral Camat Batang-batang, Joko Suwarno yang terkesan ‘meminta’ kepala desa agar mencuri sapi bagi warga yang tak mau divaksin direspon cepat oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

“Saya pastikan, saya tidak pernah menyuruh hal tercela seperti itu demi menyukseskan program vaksinasi COVID-19. Vaksinasi memang penting, tapi untuk menyukseskannya tidak bisa dilakukan dengan cara tidak baik,” tegas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Senin (16/8/2021).

Menurut Bupati muda ini, pihaknya memang tengah berupaya maksimal dalam suksesi program vaksinasi COVID-19. Namun, dengan cara yang dibenarkan sesuai dengan etika sosial maupun hukum formal.

Baca Juga:  Gudang Serabut Kelapa Milik Warga Korea di Sumenep Ludes Terbakar

“Kami tidak mungkin menggunakan cara-cara yang dapat merugikan masyarakat itu untuk menyukseskan vaksinasi. Tujuan baik harus dicapai dengan cara yang baik pula,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Ketua PDI Perjuangan ini, dirinya sudah memanggil Camat Batang-batang berkaitan dengan viralnya video tersebut bahkan sudah menegur yang bersangkutan.

“Secara birokrasi, biar Camat yang bersangkutan nanti dipanggil oleh BKD sama Inspektorat untuk ditindaklanjuti. Kalau perlu ada pembinaan kepada yang bersangkutan,” tegas suami Nia Kurnia.

Berikut potongan bahasa dalam video Camat Batang-batang yang menjadi viral karena dalam perkataannya terkesan ‘meminta’ kades mencuri sapi warga yang tak mau divaksin.

Baca Juga:  KH. Thaifur Ali Wafa hingga Rois Syuriah PCNU Sumenep Siap Hadiri Istigasah di Gersik Putih

“Kelebunnya takut dengan masyarakat. Tako’ ta’ epele pole 2025 atau 2026. Itu, kan, masih lama. Kelebun punya kartu as. Punya (kartu?) sakte. Keco’ sapena, cakna bupati, sampe’ begitu. Keco’ sapena mon oreng se ta’ endha’ evaksin.” (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment