Marak Wabah PMK, Bupati Pamekasan: Daging Hewan Tetap Aman Dikonsumsi dengan Cara yang Tepat

0 Komentar
Reporter : Sugianto
Marak Wabah PMK, Bupati Pamekasan_ Daging Hewan Tetap Aman Dikonsumsi dengan Cara yang Tepat

Foto: Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – baru-baru ini masyarakat dihebohka dengan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang marak menyerang hewan ternak.

Merespon permasalahan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur langsung melakukan beberapa langkah antisipasi untuk memastikan hewan ternak yang masuk ke daerahnya dalam kondisi sehat.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya semakin memperketat untuk pengawasan terhadap hewan ternak yang keluar masuk daerah setempat.

Pengawasan dilakukan dengan cara mengecek kesehatan dan kelengkapan dokumen guna melindungi hewan ternak masyarakat, sebab wabah itu sangat menular kepada hewan lainnya.

Baca Juga:  Mas Tamam Ajak Masyarakat Bergandeng Tangan, Sukseskan Kegiatan Hari Jadi Pamekasan

Untuk diketahui, bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang heawan ternak. Kebanyakan, hewan yang terkena penyakit ini adalah sapi, sehingga banyak yang mengatakan wabah ini adalah wabah sapi.

Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Gejala yang paling tampak adalah demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental.

Hewan ternak yang bisa terkena wabah PMK antara lain sapi, kerbau, unta, kambing, domba, rusa, dan babi.

Wabah PMK umumnya tidak mematikan bagi hewan ternak yang sudah dewasa. Namun, bagi hewan yang masih muda, PMK bisa menjadi sangat serius dan menimbulkan kerugian produksi yang sangat tinggi.

Baca Juga:  Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Pamekasan Salurkan Santunan Kematian Untuk Ahli Waris Pegawai Non ASN

“Pemkab Pamekasan memperketat kelengkapan dokumen surat dan kesehatana hewan ternak yang datang ke Pamekasan,” kata Bupati Mas Tamam, Rabu (18/5/2022).

Bupati Mas Tamam juga mengatakan, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan terhadap mobil pengangkut hewan ternak dan kandang hewan sebagai upaya melindungi kesehatan hewan ternak.

“Rumah Potong Hewan (RPH) Pamekasan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kandang dan mobil pengangkut hewan ternak untuk meningkatkan biosafety dan biosecurity,” sebutnya.

Pemkab Pamekasan tidak menerima hewan ternak dari beberapa daerah yang sekarang terdeteksi wabah PMK, diantaranya Rembang, Boyolali, Banjarnegara, dan Wonosobo, serta sejumlah daerah di Jawa Timur untuk memastikan kondisi hewan ternak masyarakatnya sehat.

Baca Juga:  Bupati Pamekasan: Kemajuan Kabupaten Tergantung Pada Pengelolaan Potensi Desa

Dia juga memastikan, hewan yang terjangkit wabah itu tidak membahayakan kepada manusia. Daging dari hewan tersebut aman untuk dikonsumsi asalkan dimasak lebih dahulu dan diolah dengan cara yang tepat.

“RPH Pamekasan tidak menerima hewan ternak terjangkit PMK untuk dipotong di RPH. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, tetap aman makan daging,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment