Penjualan Hewan Kurban di Jember Menurun Drastis, Pedagang Lesu

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Penjual hewan kurban di Jember saat melakukan transaksi dengan pembeli.

Caption: Penjual hewan kurban di Jember saat melakukan transaksi dengan pembeli.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Penjualan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di masa PPKM Darurat diakui para pedagang menurun tajam. Akibatnya, para pedagang mengeluh sepinya pembeli.

Salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Teuku Umar Kecamatan Kaliwates, Dayat, mengeluhkan sepinya pembeli. Pasalnya, dagangan hewan kurban miliknya hanya laku sekitar 30 persen.

Dibandingkan pada tahun 2019 lalu, hewan ternak untuk kurban saat ini dinilai tidak diminati masyarakat.

“Saya punya 70 ekor kambing, jumlah hewan ternak yang saya bawa dari tahun 2019 hingga tahun 2021 sekarang sama,” ucap Dayat saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (19/7/2021) sore.

” Dulu sebelum pandemi bisa laku 95 persen, sisa 7 atau 5 ekor lah. Lah sekarang hanya laku 30 persen,” sambungnya.

Baca Juga:  Kader Demokrat Jember Bagikan Daging Kurban Kepada Sejumlah Warga Isoman

Kemudian, lanjut Dayat, sepinya pembeli karena dampak pandemi Covid-19. “Ya karena pandemi ini. Kan sekarang berjualan dibatasi waktunya, lampu jalan gelap. Ekonomi seret, ya mungkin karena itu. Akhirnya berkurban pun juga berpengaruh,” jelasnya.

Dayat juga menjelaskan, dengan kondisi sepinya pembeli itu, pihaknya mengalami kerugian terkait perawatan hewan.

“Ya hitungannya rugi. Tapi mau bagaimana lagi. Kondisi pandemi ini. Semoga segera berakhir sudah,” ucapnya dengan nada resah.

Ditanya lebih jauh, untuk harga kambing saat ini per ekor, dari harga Rp 1.5 – 2.7 juta per ekor. “Tergantung jenis, dan bobot kambingnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dinas-KPP) Kabupaten Jember melakukan cek kesehatan hewan disejumlah pedagang hewan kurban.

Kegiatan tersebut dibantu Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim VII itu. Tujuannya untuk memastikan sapi dan kambi yang akan disembelih dalam kondisi layak dan sehat.

Baca Juga:  Kader Demokrat Jember Bagikan Daging Kurban Kepada Sejumlah Warga Isoman

Plt. Kepala Dinas KPP Andi Prastowo mengatakan, pihaknya menggandeng PDHI Jatim VII. Tujuannya untuk memeriksa kesehatan hewan ke sejumlah pedagang hewan kurban yang berada di wilayah Kabupaten Jember.

“Kita bekerjasama dengan PDHI Jatim VII melakukan pemeriksaan kesehatan hewan-hewan yang akan dijual ke masyarakat, kesemua pedagang tentunya,” ucap Andi saat dikonfirmasi disela kegiatannya.

Tahap awal pemeriksaan itu, untuk mengetahui kondisi hewan kurban. Apakah hewan sapi maupun kambing itu sudah layak disembelih atau tidak. “Untuk itu dilihat dari usia maupun kondisi kesehatannya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pemeriksaan akan kembali dilakukan pada saat proses penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga:  Kader Demokrat Jember Bagikan Daging Kurban Kepada Sejumlah Warga Isoman

“Nantinya dalam pemeriksaan kedua itu dilakukan untuk mengetahui daging hewan kurban layak konsumsi atau tidak,” katanya.

Senada dengan Andi, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jatim 7 dokter Puput Rijalu juga menjelaskan, penting untuk mengecek kondisi hewan kurban itu.

“Karena nanti dari pemeriksaan awal itu, akan menentukan, apakah semua hewan dinyatakan layak dijual dan siap disembelih,” ucap Puput.

Selanjutnya, Puput juga mengimbau, agar masyarakat pandai dalam memilih hewan kurban. “Karena itu penting, untuk kurban masyarakat harus pilih hewan yang bagus,” tandasnya.

Adapun hewan terbaik untuk kurban memiliki ciri-ciri, bulu mengikat, mata jernih, hewan nampak aktif, tidak diare, nafsu makan bagus, dan tidak cacat. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment