Kericuhan Saat Tanding Futsal Unisma VS Ubhara di Jember, Bapomi Jatim: persoalan sudah selesai

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Pertandingan Cabor Futsal Pomprov Jatim II antara tim Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya melawan Universitas Islam Malang (Unisma).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kericuhan dan baku hantam terjadi pada pertandingan cabor futsal Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jatim II antara tim Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya melawan Universitas Islam Malang (Unisma), Selasa malam (18/7/2023) di GOR PKSPO Kecamatan Kaliwates, Jember.

Diketahui ada satu korban terluka dalam peristiwa itu, bahkan sampai harus dilarikan ke rumah sakit karena harus mendapatkan perawatan serius.

Namun demikian, Pengprov Bapomi (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa) Jawa Timur langsung mengambil tindakan. Dengan melalukan klarifikasi dan mediasi terhadap kedua tim.

Dikonfirmasi saat menjenguk korban terluka di RSU Kaliwates Jember, Wakil Ketua 1 Pengprov Bapomi Jatim Muarifin mengaku sudah mempertemukan kedua tim yang terlibat kericuhan.

“Anak muda ya seperti itu, tapi akhirnya Alhamdulillah semuanya dapat diselesaikan dengan baik saling memaafkan. Tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Artinya, dengan adanya pertemuan ini semua tidak ada masalah dan clear,” kata Muarifin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Dengan adanya pertemuan antara kedua tim futsal itu, katanya, persoalan sudah selesai.

“Sudah saling memaafkan, temen-temen dari Ubhara dari Unisma juga tidak ada masalah. Dari Bapomi sudah mencoba melakukan klarifikasi, negosiasi, dan lain-lain. Artinya sudah clear,” katanya.

Sementara itu, perwakilan salah seorang pemain Tim Futsal dari Unisma Muh Arifin mengaku sudah meminta maaf secara langsung kepada Tim Futsal Ubhara.

“Tadi itu setelah selesai pertandingan, mungkin dari pihak Unisma dan Ubhara sudah lega dengan hasilnya. Tapi di luar kontrol kami semua, satu pemain kemudian terjadi itu (perkelahian). Tapi demikian, kami sebagai pemain. Saya kapten tim dan official, Alhamdulillah kami beritikat baik kepada pihak Ubhara,” kata pemuda yang juga Kapten Tim Futsal Unisma bernomor punggung 7 itu.

“Kami saling memaafkan, karena kami sama-sama dirugikan dalam turnamen ini. Kami juga sangat menyesal dengan (kejadian) yang terjadi di lapangan itu. Kami dengan sepenuh hati memohon maaf kepada pihak Ubhara. Kami juga (menyelesaikan) ini secara kekeluargaan,” sambungnya.

Terkait mediasi yang dilakukan, diakui juga oleh Arifin dibantu oleh Bapomi Jatim.

“Alhamdulillah juga kami dibantu mediasi dari pihak Bapomi. Terkait masalah ini, Alhamdulillah kami saling memaafkan dan saling menerima terhadap permasalahan ini. Kami sama-sama tidak ingin ada kejadian (serupa) di pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Terpisah, Official Tim Futsal Ubhara Ramadan Andi juga membenarkan adanya itikat baik dari Tim Futsal Ubhara.

“Dari kejadian tadi, dari pihak (tim futsal) Unisma mendatangi kami ke rumah sakit untuk minta maaf langsung. Kepada korban dan official. Selanjutnya mungkin dilanjut nanti (mediasi atau langkah lanjutan),” kata Andi.

Terkait apakah nantinya akan melaporkan kejadian ini ke polisi, dengan adanya tindakan penganiayaan.

“Tergantung dari korban. Tapi tadi dari pihak Bapomi sudah ada mediasi yang dilakukan,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment