Terima Aduan Kebakaran di Lenteng, Call Center 112 Gerak Cepat Terjunkan Damkar

0 Komentar
Reporter : Ajie Putra
Foto: Mobil Damkar saat terjun ke lokasi kebakaran Desa Lenteng timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep.

Foto: Mobil Damkar saat terjun ke lokasi kebakaran Desa Lenteng timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Kehadiran layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) Call Center 112, yang baru dilaunching Pemerintah Kabupaten Sumenep, beberapa hari lalu, disambut baik dengan kesigapan masyarakat melaporkan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Saat ini, Call Center 112 talah banyak menerima telepon, salah satunya aduan kejadian kebakaran di Desa Lenteng timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep, peristiwa kebakaran di pom mini milik Yanto dan toko asesoris Ibu Nora. Jumat, (20/8/2021), sekitar pukul 07.15 WIB.

Setelah menerima aduan, petugas call center langsung menyambungkan kepada tim Pemadam Kebakaran (Damkar).

Baca Juga:  Sasar Warga Kurang Mampu, DBHCHT Kabupaten Sumenep untuk Gratiskan Iuran BPJS

Dalam hitungan menit, piket Damkar langsung mengerahkan 1 Fire truck double cabin,1 fire truck dan 2 water suply meluncur ke lokasi, bersama petugas Polsek dan Koramil setempat.

“Pagi tadi kebakaran di Lenteng itu laporannya melalui call center 112, pukul 07:21 WIB masuk ke kami, langsung kita tindaklanjuti ke OPD yang menangani, ke Damkar. Alhamdulillah bisa tertangani dengan cepat,” kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, kepada media.

Dalam peristiwa tersebut, dilaporkan istri pemilik pom mini mengalami luka bakar, dilarikan ke Puskesmas Lenteng untuk mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga:  Dinsos Sumenep Minta Masyarakat Ikut Awasi Penyaluran Bantuan Sosial

“Memang jatuh korban ada yang terbakar, tapi langsung tertangani, itu menunjukkan call center 112 sudah dimanfaatkan dan bisa melayani masyarakat,” imbuhnya.

Sejak launching yang bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 RI, call center 112 sudah on 24 jam. Respon masyarakat cukup positif, terbukti dengan masukkan telepon setiap harinya.

“Sejak launching sudah banyak telepon yang masuk ke 112, dari mereka yang menghubungi, ada beberapa klasifikasi baik yang hanya coba-coba, iseng tanya mengenai layanan, ghost (hening), penelepon tanpa suara, kemudian terputus, yang bersifat laporan biasa, termasuk yang betul-betul laporan kegawat daruratan. Kita layani semua,” paparnya.

Baca Juga:  Cerita Nasabah BTPN Sumenep, Tagihan Bengkak Melebihi Pinjaman

Ke depan, lanjut Ferdian, pihaknya akan terus mensosialisasikan layanan tersebut, agar bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk kejadian kegawat daruratan.

“Ini kita akan masifkan sosialisasinya, kita juga mohon kepada teman-teman media untuk membantu kami. Ketika panik, kita harus 112,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment