SURABAYA, (WARTA ZONE) – Pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Jawa Timur ditegaskan sebagai forum konsolidasi organisasi dan penguatan nilai-nilai ideologis partai, bukan ruang untuk memunculkan friksi internal. Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, MH Said Abdullah, dalam rangkaian kegiatan Konferda–Konfercab di Surabaya, Sabtu (20 Desember 2025).
Dalam arahannya, Said menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan solidaritas antar-kader sebagai fondasi utama kekuatan partai. Ia menilai, soliditas internal merupakan syarat mutlak agar partai politik mampu menjalankan peran strategisnya dalam kehidupan demokrasi dan kebangsaan.
Menurutnya, seluruh kader PDI Perjuangan terikat dalam satu kesatuan nilai dan sejarah perjuangan yang tidak terpisahkan. Karena itu, setiap proses organisasi harus dimaknai sebagai upaya memperkuat persatuan, bukan sebaliknya.
“Konferda dan Konfercab adalah ruang konsolidasi. Di sinilah kita meneguhkan kembali kebersamaan sebagai satu keluarga besar PDI Perjuangan,” ujar Said dalam sambutannya.
Ia juga mengingatkan bahwa PDI Perjuangan lahir dari semangat Proklamasi Kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam kerangka tersebut, partai memiliki kewajiban moral untuk terus menjaga ajaran Bung Karno sekaligus memperkokoh komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Said menegaskan, kader partai harus mampu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Sikap tersebut dinilai penting agar marwah partai tetap terjaga di tengah dinamika politik yang terus berkembang.
“Kita tidak boleh membawa kepentingan sempit yang justru merugikan nama baik partai. Konsistensi pada cita-cita besar inilah yang menjadi kekuatan PDI Perjuangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Said menyampaikan optimismenya terhadap masa depan PDI Perjuangan Jawa Timur. Ia menilai, kekuatan partai dibangun melalui proses kaderisasi yang panjang, disiplin organisasi, serta ikatan ideologis yang kuat di antara kader.
Dalam forum tersebut, Said juga menyinggung perjalanan panjangnya di PDI Perjuangan sejak era Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Ia menyebut, mekanisme pertanggungjawaban organisasi melalui Konfercab dan Konferda merupakan tradisi partai yang dijaga secara konsisten sebagai bentuk akuntabilitas pengurus.
“Forum ini menjadi sarana evaluasi kinerja pengurus, mulai dari program kerja, pengelolaan aset, hingga keuangan partai, baik di tingkat cabang maupun daerah,” jelasnya.
Selain evaluasi internal, Konferda dan Konfercab juga berfungsi sebagai wahana penyusunan program strategis partai yang diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat. Program tersebut dirumuskan secara demokratis dengan pendekatan teknokratis agar mampu menjawab persoalan-persoalan struktural di Jawa Timur.
Tak hanya itu, forum tersebut juga dimanfaatkan untuk merumuskan sikap politik partai terhadap isu-isu strategis daerah dan nasional. Said menegaskan, seluruh keputusan politik yang dihasilkan harus diperjuangkan bersama secara gotong royong oleh seluruh kader.
“Inilah karakter PDI Perjuangan, bekerja bersama untuk kepentingan rakyat dan masa depan daerah,” pungkasnya. (*)


Comment