SUMENEP, (WARTA ZONE) – Komisariat PMII KH Moh Sirajuddin Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Nurul Islam (STIQNIS) Karangcempaka Bluto Sumenep resmi dideklarasikan. Senin, 21 Februari 2022.
Deklarasi dihadiri berbagai elemen dari tokoh masyarakat, kepala desa, pengurus rayon dan komisariat se kabupaten Sumenep, Mabinkom, serta Pengurus Cabang PMII kota keris.
Lewat deklarasi tersebut, komisariat Persiapan PMII KH Moh Sirajuddin dinyatakan resmi sebagai bagian dari keluarga Pengurus Cabang PMII Sumenep.
Peresmian dikemas dengan pemotongan pita oleh Ketua Umum PC PMII Sumenep, Kemudian dilanjutkan dengan Pengukuhan Komisariat Persiapan.
Koordinator Komisariat Persiapan PMII KH Moh Sirajuddin STIQNIS Ahmad Widad menyampaikan, menjaga organisasi lebih sulit dari pada mendapatkan organisasi.
Untuk itu ia berharap organisasi yang diembannya tidak hanya berjalan saat ini melainkan tumbuh dan berkembang hingga tak terbatas.
“Mari jaga solidaritas, jangan sampai egosentris diutamakan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua STIQNIS Mujahid Anshori menyampaikan bahwa adanya PMII sangatlah membanggakan bagi kampus STIQNIS.
Kendati demikian pihaknya berpesan, jangan sampai kegiatan kampus dilupakan dan ditinggalkan. Mengingat PMII merupakan organisasi ekstra sehingga memungkinkan tingkat kefokusan terbagi dua.
“Hal ini bisa menjadi jembatan atau media bagi STIQNIS untuk memperluas komunikasi,” ujarnya.
Pada Kesempatan yang sama, Kepala Desa Karangcempaka Arifah menyebutkan, lahirnya PMII di STIQNIS menjadi flashback baginya dalam ber-PMII.
Di mata kades berparas cantik ini, PMII merupakan organisasi yang menjaga nilai-nilai Aswaja dari organisasi radikal.
“Tentu, adanya PMII di STIQNIS terutama di Desa Karangcempaka sangat kami terima dan dukung, semoga membawa berkah bagi Desa Karangcempaka dan kampus STIQNIS,” harapnya.
Sementara itu, ketua Mabinkom PMII KH Moh Sirajuddin STIQNIS, Dr. Slamet berpesan kepada para aktivis agar menjadi bagian dari pelopor agent of change.
Dijelaskan, ada empat hal yang harus dimiliki sebagai agent of change yaitu berpikir kritis, Kreatif, kolaboratif, dan komunikasi.
“Ketika 4 hal tersebut bisa dikuasai maka akan mempermudah dalam mengubah arah bangsa dan masyarakat ke arah yang maju, progresif, dinamis dan bisa menjadi negara yang maju bukan berkembang lagi,” ulasnya.
Terpisah, Ketua Umum PC PMII Sumenep Qudsiyanto menyampaikan, adanya PMII semoga dapat menjadi tempat lahirnya mahasiswa yang mujahid, terampil, dan berguna bagi organisasi, kampus, masyarakat, dan bangsa.
Organisasi PMII merupakan satu satunya organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang berada di bawah naungan atau banom Nahdlatul Ulama’.
“Organisasi PMII di Sumenep terdiri dari 11 Komisariat dan 11 Rayon dan merupakan organisasi PMII terbesar di Madura,” sebutnya.
Lebih lanjut Qudsi menyebutkan, di era kontemporer ini, dalam menjalani kehidupan yang menantang dinilai perlu berorganisasi.
“PMII merupakan organisasi yang tepat bagi mahasiswa STIQNIS. karena PMII di sumenep selalu konsisten untuk menyuarakan kebenaran dan tidak pandang bulu,” imbuhnya.
Khusus Pengurus Komisariat Persiapan, kata Qudsi, amanah berdirinya PMII di bumi rintisan KH Moh Sirajuddin jangan sampai diremehkan, karena amanah yang diemban pasti dimintai pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
“Mulai saat ini kita sebagai bagian dari PMII harus berani merubah dunia ini dengan dibentengi pembenanahan diri, intelektualitas, dan gerakan-gerakan yang positif sebagaimana trilogi PMII itu sendiri yaitu Dzikir, Fikir, dan Amal Shaleh,” tandasnya. (*)
Comment