SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pada malam haflatul imtihan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Banbaru, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, sebanyak 74 santri dikukuhkan langsung oleh Ketua Yayasan, Kiai Abd. Halim Al’la, Rabu malam (21/6/2022).
Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Huda Banbaru, Kiai Abd. Hafidh Yahya mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah dikukuhkan di malam wisuda purnasiswa XXX itu.
Selain memberikan ucapan selamat, pengasuh juga berharap ilmu yang didapat selama berada di bangku sekolah bermanfaat dan barokah.
“Semoga ilmu yang didapat barokah dan bermanfaat,” sebutnya, dalam nada doa.
Oleh karenanya, lanjut Mustasyar MWC NU Giliraja pada malam itu, santri yang dinyatakan lulus disyukuri dengan pengukuhan wisuda sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu yang diperoleh.
Pengasuh kedua setelah almarhum kiai Mahfudh ini mengaku bahwa selama ini ia telah berjuang semaksimal mungkin dalam mendidik para santri yang berada di pondok pesantren.
Terbukti berkat perjuangannya beberapa santrinya berhasil menyabet juara 3 lomba KSM Kemenag Sumenep, lomba di bidang mata pelajaran Biologi.
Selain capaian prestasi di atas, santri Pondok Pesantren Nurul Huda Banbaru juga menjadi delegasi pada ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh kemenag wilayah Jawa Timur setelah sebelumnya berhasil menyabet juara 1 lomba matematika tingkat kabupaten.
Kiai Abd. Hafidh berpesan kepada para santri yang telah lulus agar tidak melupakan para guru yang telah memberikan didikan selama berada di Ponpes Nurul Huda.
“Mereka adalah guru pertama, guru alif. Dengan tetap kita mengingat, menghormati dan mendoakan guru, insya Allah mendapat ilmu barokah dan bermanfaat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Khaironi Hidayat dalam sambutannya mengutarakan
keinginan tahuannya terhadap rahasia apa yang dimiliki pulau Giliraja sehingga memunculkan mutiara-mutiara prestasi yang terpendam.
“Nurul Huda bisa memunculkan prestasi itu,” kata Khaironi Hidayat.
Menurutnya, ada beberapa hal tentang santri yang bisa menjadi anak saleh dan salehah yang diantaranya meliputi kebersamaan keluarga yang baik, didikan kedua orang tua serta lingkungan dimana dibesarkan.
“Insya Allah Nurul Huda Banbaru telah tepat menjadi pilihan putra-putri bapak ibu,” pungkasnya.
Sebagai khidmat menghormati ilmu, panitia mengahdirkan KH. Moh. Ramdlan Siraj dan Kiai Ahmad Faris Hamdi sebagai penceramah. (*)
Comment