JEMBER, (WARTA ZONE) – Angkutan umum kota (angkot) atau yang biasa disebut Lin kuning di Kabupaten Jember, saat ini memiliki tampilan baru bernuansa mewah seperti mobil para sultan.
Sehingga, saat ini angkot itu memiliki sebutan baru sebagai Angkot Sultan.
Karena tampilan angkot umum tersebut dilengkapi fasilitas lengkap. Dengan demikian, bisa memberikan pelayanan yang nyaman dan aman bagi penumpangnya.
Untuk tampilan di dalamnya, di desain semenarik mungkin. Seperti terdapat sofa empuk, atap kabin diberi aksesoris serta pernak pernik lampu. Tidak lupa juga fasilitas audio untuk karaoke bagi penumpang.
Selain itu, tampak terlihat beberapa produk UMKM Jember yang sudah di pajang dalam almari kecil. Kemudian terdapat fasilitas bagasi untuk menaruh barang penumpang.
Tidak lupa juga angkot sultan itu dilengkapi dengan fasilitas Protokol Kesehatan (Prokes). Seperti handsanitizer dan masker.
Inisiator Angkutan Wisata Jember (AWJ) Hasti Utami mengatakan, sebutan Angkot Sultan itu memiliki arti tersendiri.
“Jadi bukan karena tampilannya saja yang akrab dipanggil Angkot Sultan. Sultan itu kepanjangan dari Solusi Insan Transportasi,” ucap Hasti saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kantor Kecamatan Rambipuji, Jember, Jumat (25/3/2022).
Selain itu, lanjut Hasti, untuk sopi angkot sultan sudah dilatih untuk menjadi pemandu wisata juga.
“Bahkan sopir angkotnya juga sudah kita training untuk menjadi pemandu wisata. Serta angkot sultan selalu diberikan parfum agar selalu wangi. Jadi angkot lin ini, bagi penumpang serasa menjadi kendaraan sultan,” ujarnya.
Ditanya lebih jauh, berapakah tarif untuk penumpang umum?. Tarifnya bagi penumpang umum Rp 5 ribu per orang.
“Untuk sementara hanya dua angkot yang tampilannya ala Sultan itu. Lin K Trayek Kampus – Terminal Tawangalun dan Lin B Trayek Terminal Arjasa – Terminal Tawangalun,” paparnya.
“Tapi kedepannya, semua angkot yang tergabung dalam Komunitas AWJ jumlahnya 35 armada akan dipermak semua,” imbuhnya.
Terkait biaya modifikasi bagian interior dalam Angkot Sultan itu, lanjut Hasti, juga berasal sumbangan dari donatur.
“Untuk biaya modifikasi Rp 3,5 juta per armada angkot. Biayanya dari donatur, bentuk gotong royong masyarakat Jember. Ke depan semoga lebih baik dan sarana angkutan umum jadi lebih diperhatikan,” ungkapnya.
“Jadi ke depan harapannya ya semua angkot Lin di Jember ini lebih layak dan semakin keren,” pungkasnya. (*)
Comment