SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, angkat bicara soal beredarnya video yang diikuti narasi bahwa, ada masyarakat masih ditarik biaya di tengah adanya program mudik gratis bagi warga kepulauan.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Penyeberangan Dinas Perkimhub Sumenep Tayyib menjelaskan, masyarakat kepulauan yang ingin mudik gratis dari pelabuhan Kalianget harus mengantongi tiket kapal lebih dulu.
Tiket kapal itu bisa didapat di loket penjualan seperti biasanya. Bedanya, yang membayar adalah Pemkab Sumenep sebagai implementasi program mudik gratis, kecuali tiket untuk Kapal Express Bahari.
Terkait prosedur itu, menurut Tayyib, sudah disampaikan sejak awal. Bahkan sebelum kapal berangkat pihaknya selalu mengumumkan supaya masyarakat yang belum memegang tiket agar turun untuk memiliki tiket.
“Jadi tidak ada prosedur petugas kami yang memungut bayaran. Karena kami tidak memegang tiket. Dan kami tidak ikut di atas kapal,” ungkapnya, Minggu, 24 April 2022.
Ketika di atas kapal, yang bertugas kembali mengecek tiket adalah petugas dari kapal itu sendiri. Sehingga ketika ada warga tidak memiliki tiket, menjadi hak kapal untuk menarik biaya.
“Karena kami tidak calter kapal,” tegasnya.
Mengenai video yang beredar melalui aplikasi perpesanan dan sempat jadi perbicangan, menurut Tayyib kemungkinan yang bersangkutan tidak memegang tiket sebelum naik kapal.
“Karena ada kalanya seperti ini, karena antrenya lama dan takut tak kebagian, ada yang naik duluan. Meski ada petugas yang jaga, kadang-kadang ada saja alasannya. Misalnya pamit mau ngambil barang, ngantar surat dan sebagainya. Jadi logikanya seperti ini, kalau sudah memiliki tiket, yang bersangkutan tidak mungkin mau ditarik bayaran,” tambah dia.
Untuk itu, Tayyib berharap ke depan masyarakat kepulauan yang ingin mudik gratis harus lebih dulu ke loket untuk mendapat tiket.
“Karena itu merupakan salah satu prosedur dalam program mudik gratis ini,” paparnya, lebih lanjut. (*)
Comment