PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – Tiga Santri asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) usai menjuarai cerdas cermat Al-Qur’an pada ajang Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) 2022 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Diketahui, tiga santri asal Pondok Pesantren Nurussalam, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura bernama Mahfuddin, Alif Haidar, dan Hengky Kurniawan.
Ketiga santri juara cerdas cermat Al-Qur’an tersebut disambut hangat oleh Bupati Pamekasan yang pada saat itu diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Totok Hartono, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati. Rabu, 30 Maret 2022.
Mewakili Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, dalam kesempatan tersebut Totok mengatakan bahwa pondok pesantren Nurussalam telah mampu melahirkan generasi hebat masa depan di tengah keterbatasannya.
Tentu, hal tersebut patut mendapat apresiasi dari pemerintah kabupaten dan masyarakat Pamekasan secara umum.
“Saya sampaikan mohon maaf, sejatinya Bapak Bupati mau hadir, tetapi beliau berhalangan karena kesehatan terganggu atau sakit,” ujar Sekretaris Daerah, Totok Hartono.
“Generasi seperti inilah yang kita harapkan, di era revolusi industri 4.0 yang mau ke 5.0 ini harus bisa kita imbangi antara ilmu agama dan ilmu umum,” ungkapnya.
Pada kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, Pemkab Pamekasan memang berfokus pada beberapa program salah satunya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui program yang telah dicanangkan. Seperti program beasiswa santri, beasiswa kedokteran, fasilitasi dengan sekolah kedinasan, serta beberapa program lainnya.
“Diantara program pak bupati adalah peningkatan SDM, karena itu melalui beberapa upaya, seperti beasiswa dalam rangka jangka panjang. Beliau ingin menanamkan pondasi. Beliau bilang, saya tidak masalah tidak menjabat (bupati, red) pak sekda, tetapi kita meninggalkan sejarah. Karena jabatan bupati itu jabatan kos kosan,” jelasnya.
Dia memungkasi, Bupati Baddrut Tamam menginginkan generasi Pamekasan mampu menjadi pemimpin hebat dan berintegritas di masa yang akan datang. Meskipun banyak kendala dan tantangan dalam menjalankan program tersebut.
“Pemimpin kita di masa depan harus imbang antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama. Ini menjadi tugas kita bersama untuk mengawal mereka, khususnya yang mendapat juara ini, bagaimana mereka bisa menjalani kehidupan berikutnya biar tidak lepas dari koridor pendidikan agama ini,” pungkasnya. (*)
Comment