Melirik Mega Proyek Ranpur Amfibi ZAHA, Kerjasama PT. Pindad dan FNSS Turki

0 Komentar
Reporter : Helmy
Melirik Mega Proyek Ranpur Amfibi ZAHA, Kerjasama PT. Pindad dan FNSS Turki

Foto: Penampakan Ranpur ZAHA (Zırhlı Amfibi Hücum Araçları) disuatu pameran International Defence Industry Fair (IDEF) 2019 yang di helat di Istanbul, Turki 30 April – 3 Mei, sosok yang disebut Marine Assault Vehicle (MAV). (Sumber: indomiliter.com)

WARTA ZONE – Sebagai negara maritim, untuk menjaga pertahanan pantai, Indonesia kembali menjalin kerjasama dengan FNSS, perusahaan industri strategis asal Turki dalam proyek pengadaan kendaraan tempur.

Kerjasama dengan FNSS Turki kali ini merupakan respond baik atas terjalinnya hubungan kerjasama pembuatan Medium Tank Harimau yang memakan waktu selama 3 tahun. Terhitung dari tahun 2015 silam dan selesai sekitar bulan April 2018 lalu.

Kerjasama kali ini tidak lagi pada pembuatan tank. Melainkan pada kendaraan amfibi yang bisa dioperasikan disegala medan, baik di darat atau pun di tengah laut.

Kendaraan amfibi ZAHA merupakan alat angkut pendaratan pasukan yang dapat membawa personel sebanyak 23 orang.

Pada tanggal 20 April 2022 kemarin, bertepatan dengan diresmikannya Holding Badan Usaha Milik Negara, Indonesia melakukan penandaantanganan MoU kerjasama dengan perusahaan FNSS Turki dalam pembuatan kendaraan amfibi lapis baja.

Ranpur (Kendaraan tempur) ZAHA selain berlapis baja juga merupakan kendaraan amfibi generasi baru yang memiliki lambung tahan air. Dengan disematkkannya lambung hidrodinamik yang tertutup rapat dapat membuat mobilitas ZAHA semakin lincah.

Berdasarkan keterangan dari Army Technonology yang dikutip oleh zonajakarta.com, dengan konfigurasi desain Marine Assault Vehicle (MAV) bisa memungkinkan operator untuk meluncurkan kendaraan dari landing platform docks (LPD) selama misi serangan amfibi.

Untuk mengendalikan ZAHA MAV dibutuhkan tiga orang personal yang diantaranya terdiri dari komandan, pengemudi, dan satu kru sebagai penembak.

Untuk mendukung kinerja ZAHA, kendaraan tersebut juga dibekali dengan kompartemen gunner di bagian tengah yang bisa memungkinkan pengendali lebih leluasa mendapatkan objek sekitar, sebelum menembakkan peluru untuk melacak keberadaan musuh.

Sebagai ranpur amfibi, pacu tembak kendaraan tersebut dipersenjatai dengan senapan mesin 12,7 mm. Canggihnya, ranpur itu juga dapat Meluncurkan Granat Otomatis (AGL) 40 mm.

Meski ZAHA, diciptakan sebagai pengangkut personel tentara segala fitur perlindungan MAV menggunakan baja applique dan perlindungan katodik.

Sewaktu-waktu kendaraan amfibi ini juga dapat menembakkan granat asap untuk mengelabuhi diri dari musuh yang dipasang secara koaksial di bodinya. Sistem khusus yang menawarkan perlindungan terhadap senjata nuklir, biologi dan kimia (NBC) juga disematkan di ZAHA.

Ketika pada mode amfibi kendaraan ini bisa melaju dengan kecepatan maksimal 70km/perjam. Hal ini disebabkan oleh dua jet air di bagian belakang. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment