Banjir di Jember Akibat Luapan Aliran Sungai, BPBD Jember: 29 Rumah Tergenang Air

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Sebanyak 600 KK di Jember Terdampak Banjir, Ketinggian Air Capai 50-100 cm

Foto: Luapan sungai yang melintasi empat desa di wilayah Kecamatan Jombang, Jember, mengakibatkan satu wilayah desa terendam banjir.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Banjir akibat luapan aliran Sungai Pembuangan Pladingan di wilayah Desa Ngampelrejo, Kecamatan Jombang, Jember, menyebabkan warga tidak bisa beraktifitas secara normal.

Terkait dampak banjir ini, menurut informasi yang disampaikan Kepala Desa Ngampelrejo Nasyihudin. Dari musibah banjir itu menyebabkan 600 KK di wilayah desa setempat menjadi terdampak.

Sehingga warga tidak bisa beraktifitas normal, dan hanya berdiam diri di rumah.

Sebagai upaya penanganan, pemerintah desa setempat bersama pemerintah Kecamatan Jombang. Sudah menyiapkan posko pengungsian yang ditempatkan di kantor Desa Ngampelrejo. Sebagai langkah antisipasi jika banjir itu semakin meninggi.

Baca Juga:  Dampak Gempa Jember, Dinding Dapur Warga Jebol Karena Guncangan

Namun demikian, dari hasil asessment yang dilakukan oleh BPBD Jember. Diketahui musibah banjir yang terjadi di Desa Ngampelrejo, hanya merendam puluhan rumah.

“Yang disampaikan Kades itu benar juga (ada 600 KK terdampak banjir), mungkin data keseluruhan yang tergenang air. Karena banjir ini sampai menutup akses jalan raya desa. Juga terjadi di wilayah pemukiman, dan sekitar rumah warga,” kata Danru TRC BPBD Jember Firman Arifiyanto saat selesai melakukan asessment di lokasi bencana banjir, Minggu (27/11/2022) malam.

Namun dari hasil asessment yang dilakukan TRC BPBD Jember, yang dilakukan di lokasi kejadian.

“Untuk musibah banjir yang terjadi, kemudian sampai menggenangi dan masuk ke dalam rumah warga. Hanya ada 29 rumah,” sebutnya.

Baca Juga:  Kepala BPBD Jember: Masyarakat Jangan Lakukan Pendakian Dulu di Puncak Gunung Raung

“Rumah yang lain, air tidak masuk ke dalam rumah. Hanya ada di halaman rumah, ataupun juga ada di jalan raya. Hal ini karena adanya kearifan lokal. Untuk bentuk rumah warga pondasinya di tinggikan. Sehingga saat terjadi banjir, air tidak masuk ke dalam rumah,” sambungnya menjelaskan.

Dengan genangan air tidak masuk ke dalam rumah, menurut pria yang juga akrab disapa Arif ini, warga masih bisa beraktifitas di dalam rumah.

“Baik itu lihat televisi ataupun aktifitas lain. Sehingga secara keseluruhan (hasil asessment). Musibah banjir yang terjadi masih amandali (aman dan terkendali),” ujarnya menegaskan.

Baca Juga:  Update Gempa Terjadi 14 Kali Guncangan, Masyarakat Jember Diimbau Tidak Panik

Lebih lanjut Arif menyampaikan, dengan kondisi bencana banjir yang dialami warga. Warga dihimbau untuk tetap waspada.

“Kami imbau warga untuk tetap waspada. Karena dari asessment ini, adalah upaya kita untuk kumpulkan data informasi awal. Sehingga sampai besok kita akan pantau terus perkembangannya. Dimungkinkan juga ada update data terbaru terkait musibah banjir ini. Apakah nantinya dirasa perlu? Untuk didirikan dapur umum jika nantinya banyak warga yang terdampak banjir ini,” ujarnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment