JEMBER, (WARTA ZONE) – Kurang lebih 3 tahun tidak beroperasi, Bandara Notohadinegoro, Kecamatan Ajung, Jember kembali diaktifkan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.
Pemkab Jember menggandeng Perusahaan Penerbangan PT. Amaya Alam Semesta, untuk melayani penerbangan pesawat komersil dengan melayani rute Jember-Surabaya pulang pergi (PP).
Adapun alat transportasi pesawat yang digunakan, adalah pesawat jenis Brand New Cessna Grand Caravan EX From USA.
Kata Bupati Jember Hendy Siswanto, pesawat ini adalah jenis atau tipe pesawat baru.
Pesawat ini mampu menampung 12 penumpang dan satu orang pilot. Untuk meningkatkan jumlah penumpang (occupancy), Hendy pun juga mengaku memiliki strategi khusus.
“Dengan keunikannya pesawat ini yang bisa mendarat dan terbang melalui runway pendek. Jadi cocok beroperasi di Bandara Notohadinegoro. Dengan penerbangan rute Jember-Surabaya,” kata Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai Upacara Peringatan HUT Jember ke-94, Senin (2/1/2023).
Dengan kemampuannya terbang dikecepatan 1.500 knot, kata Hendy, penerbangan pesawat jadi lebih cepat.
“Sehingga dapat menempuh jarak Surabaya ke Jember atau sebaliknya, cukup dengan waktu sekitar 30 hingga 35 menit. Jadi lebih cepat,” ujarnya.
Dengan kehadiran pesawat komersil saat ini, Bupati Hendy menegaskan agar seluruh pihak mendukungnya.
Sebab, setiap instansi baik pemerintah maupun nonpemerintah di Kabupaten Jember memiliki jumlah staf yang besar. Dengan memanfaatkan transportasi udara di Bandara Notohadinegoro tersebut, bupati yakin bahwa hal itu akan menjadi momentum untuk mengungkit perekonomian di Jember.
Terkait persoalan occupancy penumpang, sehingga beberapa waktu belakangan kondisi maskapai yang ada di Bandara Notohadinegoro Jember gulung tikar. Hendy menyampaikan akan melakukan strategi khusus.
“Untuk awal, kita ada program promo tiket selama 3 bulan. Yakni berangkat dari Jember pukul 6 pagi, sampai Surabaya (kurang lebih) pukul 7 pagi dengan durasi lama penerbangan setengah jam. Kemudian dari bandara (Juanda) Surabaya berangkat jam 4 sore, sampai Jember setengah 5 sore. Berangkat pagi pulang sore. Ini efisien saat ada giat di Surabaya enak tidak perlu biaya lain dan lebih irit. Tiketnya promo, wis wayahe Jember ada pesawat lagi. Promonya InsyaAllah terus,” ulasnya.
Dengan strategi yang dilakukan, kata Hendy, dimungkinkan akan semakin banyak maskapai penerbangan lain akan menjalankan lagi bisnisnya ke Jember.
“Untuk upaya menaikkan occupancy memang tidak bisa kita kerja sendiri, jadi harus rame-rame. InsyaAllah ini kebangkitan Jember. Untuk harga tiket (sekali penerbangan) Rp 650 ribu saat promo ini (dengan syarat harus dua penumpang). normalnya Rp 1.250.000 untuk reguler (jika) sendirian,” ulasnya.
Terkait target occupancy penumpang, Lebih lanjut Hendy menyampaikan, tidak hanya cukup memenuhi jumlah seat (kursi) pada satu pesawat saja.
“Tidak hanya 12 tapi semoga bisa lebih dari 50 -100 orang perhari dan bisa tercapai. Sehingga jika peminat banyak, maka perusahana maskapai lain akan kembali investasi ke Jember. Termasuk pesawat jenis ATR akan kembali beroperasi di Jember,“ tandasnya. (*)
Comment