WARTA ZONE – Bulan Sya’ban merupakan momen berharga bagi umat Islam sebelum menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang datang setiap satu tahun sekali.
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang mulia yang kedudukannya datang setelah bulan Rajab. Kedatangan bulan Sya’ban banyak yang mendambakan hingga banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan.
Tak kalah istimewanya dengan bulan suci Ramadan, di bulan Sya’ban ini umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak kebajikan, salah satunya ialah membaca selawat.
Lantas, amalan apa saja yang dianjurkan untuk menyambut kedatangan bulan mulia ini. Berikut amalan di bulan Sya’ban yang perlu umat Islam ketahui.
1. Membaca selawat
Kebaikan membaca selawat pada baginda Nabi Muhammad SAW. memang tidak ada batasnya. Akan tetapi dalam hal ini di bulan Sya’ban hendaknya umat Islam membaca selawat lebih banyak pada baginda Muhammad Rosullah.
2. Membaca Al Quran
Selain amalan berupa membaca selawat, anjuran lainnya yaitu membaca Al Quran serta memperbanyak zikir.
Jika berada di waktu lenggang, umat Islam bisa menyempatkan membaca kalimat tauhid karena dengan zikir akan dipermudah dibukakan pintu taubat.
3. Puasa
Pada bulan Sya’ban ada salah satu anjuran selain dua di atas, yaitu berupa puasa pasa tanggal 15 bulan Sya’ban.
Anjuran ini seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam salah satu hadist nabi yang artinya.
“Nabi SAW bersabda, ‘Apabila tiba malam Nisfu Syaban maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena rahmat Allah SWT akan turun ke langit dunia pada saat tersebut sejak terbenam matahari dan Allah SWT berfirman,
‘Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni, adakah yang meminta rezeki, maka akan kuberikan rezeki untuknya, adakah orang yang terkena musibah maka akan Aku lindungi, adakah sedemikian, hingga terbit fajar,” (HR Imam Ibn Majah).
4. Salat malam dan berdoa
Ketika masuk bulan Sya’ban umat Islam juga dianjurkan melakukan salat malam atau Tahajud. Di samping itu juga dianjurkan memperbanyak doa karena pada bulan Sya’ban disebut sebagai Laila Al Ijabah. (*)
Comment