WARTA ZONE – Keberadaan tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group di medan perang menjadi perbincangan hangat publik. Hal itu tak lepas dari kabar yang beredar bahwa mereka akan mundur dari pedang perang.
Kabar akan mundurnya tentara bayaran Rusia datang pemilik perusahaan militer swasta Wagner Group asal Federasi Rusia, Yevgeny Prigozhin yang memberikan pernyataan bahwa pasukannya yang berada di lapangan akan ditarik dari Bakhmut.
Hal itu ia sampaikan lantaran pasukan PMC Wagner Group yang menggempur pertahanan Ukraina tidak mendapat suplai amunisi. Sehingga pertempuran yang memanas di Bahkmut banyak memakan korban.
“Kerugian di Bakhmut lima kali lebih tinggi dari yang diperkirakan karena kurangnya amunisi artileri,” katanya seperti dikutip dari unggahan Instagram great_warr pada Selasa, (9/5/20243.)
Di tengah beredarnya kabar ancaman dari pemilik PMC Wagner Group yang akan menarik pasukannya dari Bakhmut, baru-baru ini datang sebuah kabar bahwa keberadaan tentara bayaran Rusia itu akan dipertahankan kembali di medan perang.
Hal itu tak lepas dari keberhasilan tentara bayaran Rusia yang sukses menguasai sector peperangan sebanyak 53 meter. Mereka akan bertahan di medan perang untuk mengambil alih amunisi milik tentara Ukraina.
“Hari ini, kemajuan dari unit Wagner Group mecapai 280 meter ke berbagai arah. Kami telah maju sejuah 53.000 meter. Pasukan Ukraina masih menguasai 237 hektar. Kami maju, mengharapkan amunisi,” dikutip dari sumber yang sama berdasarkan pers Prigozhin mengutip di saluran Telegramnya.
Sebelum datang kabar akan bertahannya PMC Wagner Group di medan perang sempat beredar rumor bahwa keberadaan Presiden Chechnya siap menggantikan tentara Wagner di medan perang. Hal itu disampaikan langsung oleh Ramzan Kadyrov pada hari Jumat (5/5/2023).
“Jika kakak laki-laki Prigozhin dan pejuang Wagner pergi, staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan kehilangan unit tempur yang berpengalaman, tetapi adik laki-laki Kadyrov dan unit Akhmat akan menggantikan mereka di Bakhmut. Jika rencana seperti itu diterapkan, pejuang kami siap untuk maju dan mengambil alih kota. Namun, kami ingin dua kilometer terakhir yang tersisa diambil bukan dengan mengorbankan nyawa prajurit kami tetapi sebagai hasil dari saling pengertian, dukungan dan tekad komandan dan tentara,” kata Kadyrov. (*)
Comment