SUMENEP, (WARTA ZONE) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memastikan bahwa mulai awal Mei 2025, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, akan menikmati layanan listrik selama 12 jam per hari.
Hal itu sebagai upaya pemerataan infrastruktur di wilayah kepulauan, sehingga pulau yang terdiri dari empat desa itu tidak lagi menikmati aliran listrik setengah malam, mulai Mei nanti sudah bisa menyala hingga pagi hari.
“Insyaallah minggu depan mesin sudah bisa masuk ke Giliraja. Dan bulan depan (Mei,red) sudah bisa operasi,” terangnya kepada media, Rabu (30/04/2025).
Orang nomor satu di Sumenep ini menerangkan, berdasarkan laporan yang diterima, PLN telah melakukan survei akses masuk mesin ke lokasi pembangkit. Pemkab Sumenep, kata dia secara aktif memantau dan memfasilitasi proses tersebut, sebagai bagian dari komitmen mempercepat pemerataan layanan dasar di kepulauan.
“PLN sudah cek langsung jalurnya, dan kita juga pastikan tidak ada hambatan berarti. Terus kita monitor selama untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Madura Fahmi Fahresi menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses perbaikan satu unit generator yang sempat rusak.
“Sparepart-nya sudah dikirim dan akan tiba dua hari lagi di Giliraja. Selain itu, ada satu mesin tambahan yang akan tiba minggu depan. Jadi totalnya nanti ada enam mesin PLTD,” jelas Fahmi.
Penambahan kapasitas pembangkit tersebut, diharapkan menjadi solusi bagi keterbatasan suplai listrik yang selama ini dialami warga Giliraja.
Fahmi juga mengapresiasi dukungan dari pemkab dan masyarakat setempat yang ikut membantu menyediakan akses transportasi untuk logistik mesin.
“Saya sudah ke sana, dan memang akses dari pelabuhan barat agak sulit. Makanya kami minta bantuan tokoh masyarakat agar semua berjalan lancar,” imbuhnya.
Kolaborasi antara Pemkab Sumenep dan PLN disebut menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Fahmi menilai, dukungan dari Bupati Fauzi selama ini sangat konkret dalam berbagai proyek elektrifikasi kepulauan.
“Pak Bupati sangat mendukung kelistrikan di kepulauan. Komitmen ini penting untuk menumbuhkan ekonomi lokal,” tandasnya.
Secara terpisah, KH. Abdur Rahman, pengasuh Ponpes Al-Arief Jate menyampaikan komitmennya untuk selalu mendukung, pihaknya bersama empat kepala desa telah berkomitmen untuk mengawal hingga listrik menyala 24 jam nantinya.
“Dari 7 jam nyala, bulan Mei ini sudah 12 jam, Insya Allah akan terus kami kawal sampai bisa menyala 24 jam,” sebutnya.
Apa yang menjadi kendala, seperti pepohonan yang kerap mengganggu jaringan listrik, dan minimnya kesadaran masyarakat, baginya seiring berjalannya waktu dengan komunikasi yang baik akan terus diedukasi secara bersama-sama.
“Forum Lintas Tokoh Giliraja bersama masyarakat siap membantu apapun yang menjadi kendala di lapangan,” tegasnya. (*)
Comment