Antisipasi Lonjakan Pasien COVID-19, Pemkab Jember Bangun Dua Tenda Darurat

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
TERBENTANG: Tenda darurat yang berada di halaman depan RS Paru Jember (Foto: Nur Imatus Safitri)

TERBENTANG: Tenda darurat yang berada di halaman depan RS Paru Jember (Foto: Nur Imatus Safitri)

JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur mendirikan dua tenda darurat untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien positif COVID-19.

Dua tenda ini diletakkan di halaman depan Rumah Sakit Paru dan RSD dr Soebandi Jember.

“Itu (tenda darurat) sebagai persiapan kalau memang ada lonjakan yang terpapar COVID-19. Kita sudah siapkan di RSD dr. Soebandi Jember,” ucap Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (3/7/2021) malam.

Selain dibangun di RSD dr Soebandi, tenda darurat juga dibangun di Rumah Sakit Paru Jember. Diketahui, sejak Sabtu sore (3/7) kemarin, tampak di RS Paru Jember, tenda darurat sudah ada 4 pasien yang mengisinya.

Baca Juga:  Manfaatkan YouTube sebagai Ladang Ibadah, Politisi Muda PAN Sumenep Hadir Jadi Donatur Tetap di Acara Berbagi

Hendy menambahkan, pendirian tenda darurat itu lantaran saat ini kondisi Bed Occuupation Rate (BOR) mengalami lonjakan 80 persen. Sehingga, sebagai langkah antisipasi Pemkab Jember juga menyiapkan 3 hotel.

“Yakni Hotel Kebonagung, Hotel Bandung Permai, dan Hotel Jember Indah. Kondisi kini darurat dan semakin meningkat, juga yang meninggal hampir setiap hari,” sebutnya.

Selain langkah itu, Hendy juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengetatan guna menerapkan PPKM Mikro sambil menunggu stok vaksin kiriman dari Pemprov Jatim.

“Vaksin kita masih kurang, sehingga kita lakukan pengetatan untuk antisipasi penyebaran COVID-19. Tapi satu atau dua hari ke depan kita dapat kiriman dari (Dinkes) Provinsi,” tegasnya.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Gelar Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Plt. Bupati: momentum kenang perjuangan para pahlawan

Terpisah, salah seorang petugas keamanan di RS Paru Jember yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasien yang berada di tenda darurat itu hanya sementara. Karena pihak rumah sakit masih menyiapkan ruangan di dalam bagi pasien.

“Jadi masih menyiapkan ruangan itu. Setelah ada kamar kosong, pasien di pindah ke dalam rumah sakit,” ucapnya.

Di dalam tenda darurat tersebut, diketahui ada sejumlah kasur perawatan untuk penanganan pasien COVID-19. “Tersisa satu pasien di tenda darurat, langsung dapat penanganan karena alat dan kasurnya sudah standar penanganan COVID-19,” katanya.

Baca Juga:  Gema Takbir Idul Adha, Cara Pemkab Sumenep Hilangkan Perbedaan dengan Merajut Kebersamaan

“Nanti kalau ada kamar kosong lagi langsung masuk dirawat di dalam rumah sakit,” tutup dia. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment