JEMBER, (WARTA ZONE) – Komunitas Menatap Indonesia yang digawangi sekelompok mahasiswa, mendirikan program Sekolah Impian. Dengan mengusung tema “Bersama Sekolah Impian, Wujudkan Cita-Cita Menjadi Kenyataan”.
Sekolah impian tersebut berlokasi di Jalan Karimata, Gang Renggali, Kecamatan Sumbersari.
Penanggungjawab Komunitas Menatap Indonesia, Bustan Parentagama, menyampaikan, kegiatan sekolah impian tersebut menyasar para murid-murid yang notabene dari keluarga tidak mampu.
“Kegiatannya ini kami lakukan tujuannya untuk mendidik murid-murid, sehingga mereka mempunyai semangat belajar dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” ucap Bustan saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai giat, Senin (13/9/2021).
Saat ini, lanjut Bustan, untuk jumlah muridnya total ada 16 orang.
“Diantaranya dari kalangan SD 10 orang, dan SMP 6 orang. Kemudian nantinya kami akan membuka kelas SMA. Karena metodenya mencari murid itu satu-satu dan harus kroscek langsung keluarga yang tidak mampu. Kemudian kita ajak untuk belajar bersama kami di sekolah impian,” katanya.
Menurut Bustan, sebelumnya murid-murid tersebut sudah sekolah di sekolah utamanya. “Yang dimaksud, sekolah impian ini kan sebagai pendukung atau les tambahan,” ujarnya.
Kemudian sekolah impian dibagi menjadi 3 kelas. Untuk kalangan SD dengan jadwal tatap muka mulai hari senin hingga kamis.
“Selanjutnya SMP, mulai hari senin sampai jumat. Sementara untuk hari sabtu sendiri difokuskan ke pengembangan minat dan bakat,” ulasnya.
Sedangkan untuk mengumpulkan murid-murid tersebut, komunitas ini bersinergi dengan tokoh-tokoh masyarakat.
“Seperti sekarang ini, kami pun juga dibantu oleh pihak aktivis perempuan. Yang kemudian kami ajak murid-murid tersebut untuk sekolah di sini (sekolah impian),” jelasnya.
Untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19, pihaknya membatasi jumlah murid. “Mengingat kapasitas ruangan kelas kami bisa menampung hanya 20 orang. Namun karena harus menjaga jarak, kita batasi menjadi 10 orang saja,” ujarnya.
“Dan kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti menjaga jarak di dalam kelas tentunya,” sambungnya.
Lebih lanjut Bustan menjelaskan, kegiatan itu sudah berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait.
“Sementara ini kami sudah melakukan koordinasi terkait kegiatan sekolah impian ini dengan Dispendik, DP3AKB, dan PGRI Kabupaten Jember,” pungkasnya.
Terpisah, salah satu murid kelas 7 Angelina Angela Rista mengatakan, dirinya merasa senang bisa belajar tatap muka lagi.
“Gak enak sekolah di rumah terus. Tidak bisa bertemu sama teman-teman yang lain. Kalau sekolah seperti ini bisa semangat belajar lagi,” kata Angelina.
Ditanya, datang ke sekolah tersebut bersama siapa?. “Bareng sama ibu dan teman-teman juga. Tadi berangkat kesini di jemput sama kakak-kakak ini (dari komunitas),” tutup Angelina yang mempunyai cita-cita menjadi Polwan tersebut. (*)
Comment