SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan evaluasi total terhadap sistem pendidikan, menyusul mencuatnya dugaan perselingkuhan antara kepala sekolah dan guru honorer di wilayah kepulauan.
Kasus ini menyeret nama EK, Kepala SDN Sakala II di Desa Sakala, Kecamatan Sapeken, yang diduga menjalin hubungan terlarang dengan RR, guru honorer di sekolah yang sama.
Dugaan tersebut menguat setelah anak EK menemukan foto keduanya berciuman di ponsel milik sang ayah. “Anaknya kaget saat membuka galeri di ponsel dan melihat foto ayahnya berciuman dengan anak buahnya,” kata MW, tokoh masyarakat setempat, Jumat (1/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Sami’oeddin, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep bersikap tegas jika dugaan itu terbukti.
“Jika benar adanya, maka kedua oknum harus segera dievaluasi. Disdik Sumenep tidak boleh tinggal diam,” tegasnya.
Menurut Sami’oeddin, tenaga pendidik seharusnya menjadi teladan bagi peserta didik, bukan justru menunjukkan perilaku yang mencoreng nama baik dunia pendidikan. Ia juga mengingatkan bahwa kasus serupa bukan pertama kali terjadi di Sumenep.
“Sudah cukup sering terjadi. Ini bukan hanya soal moral, tapi juga soal sistem dan pengawasan,” ujarnya.
Politisi PKB tersebut mendesak Pemkab melalui Disdik Sumenep melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya di wilayah kepulauan, baik terkait sistem pendidikan maupun mekanisme pengangkatan kepala sekolah.
“Pengangkatan kepala sekolah harus dilakukan dengan seleksi ketat dan profesional. Jangan sampai pendidikan di daerah terpencil jadi korban kelalaian sistem,” tambahnya.
Ia berharap kejadian yang mencoreng dunia pendidikan ini tidak terulang kembali dan mengajak pemerintah serta masyarakat bersinergi membangun pendidikan yang berkualitas.
“Pendidikan adalah pondasi masa depan. Butuh komitmen dan keterlibatan semua pihak,” pungkasnya. (*)
Comment