Cuaca Panas di India Sebabkan Aspal Meleleh, Renggut Ribuan Nyawa

0 Komentar
Reporter : Helmy

Foto: Suasana India di tengah gelombang panas (Dokumentasi AFP)

WARTA ZONE – Cuaca panas yang melanda sejumlah kawasan Asia kini menjadi sorotan dunia. Pasalnya dari gelombang cuaca panas ekstream yang terjadi di Asia menyebabkan ribuan nyawa melayang.

Dari beberapa negara Asia yang mengalami cuaca panas ekstream, negara India menjadi negara yang paling parah. Setidaknya korban berjatuhan sebanyak 24 ribu orang akibat cuaca panas terhitung dari 30 tahun terakhir.

Dikutip dari detik.com pada Selasa, (2/5/2023) dijelaskan bahwa pada tahun ini korban tewas akibat cuaca panas ekstream sebayak 13 orang. Selain merenggut korban jiwa, puluhan korban lainnya dikabarkan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Baca Juga:  BMKG Imbau Waspadai Paparan UV Dalam Level Bahaya

Fenomena alam cuaca panas ekstream di India juga menyebabkan kerugian besar terhadap infrastruktur negara tersebut. Dimana aspal yang ada di India juga dikabarkan meleleh karena panasnya cuaca di negara dengan ibu kota New Delhi.

Aspal meleleh akibat cuaca panas di India terjadi di kota Ahmedabad. Di mana akibat peristiwa itu Surat Municipal Carporation (SMC) beberapa kali melakukan tindakan untuk mengatasi lelehan aspal yang membentang menghubungkan jembatan Chandra Shekhar Azad ke Adajan Patiya.

“Perawatan jalan dilakukan menjelang musim hujan untuk memastikan jalanan tidak rusak. Aspal cair dapat mencegah air merembes ke jalan dan kondisinya tetap baik untuk yang lama,” kata petugas SMC seperti dikutip detik.com dari Times of India.

Baca Juga:  Ribuan Nyawa Melayang Akibat Fenomena Gelombang Panas 2022

Fenomena cuaca panas ekstream di India rupanya tidak hanya memakan korban jiwa dan merusak infrastruktur saja. Melain bencana alam tersebut juga memicu terjadinya kebakaran hutan.

Kerugian lainnya seperti pemangkasan hasil panen turut membuat India semakin terpojok di tengah cuaca panas ekstream 2023. Adapun tempat pembuangan sampah di negara tersebut juga terbakar dan mengeluarkan asap beracun. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment