JEMBER, (WARTA ZONE) – Seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Jember berinisial SR, asal Perumahan Taman Gading, Kecamatan Kaliwates, dinyatakan meninggal dunia. Dengan keluhan sebelumnya demam tinggi dan sempat menjalani perawatan di RSD dr. Soebandi Jember.
Diketahui, SR sedang menjalani masa hukuman selama 6 tahun di Lapas Kelas 2A Jember terkait kasus penyalahgunaan obat.
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Kelas 2A Jember Agus Yanto mengatakan, sebelumnya SR sempat mengeluh demam tinggi saat berada di dalam ruang tahanan lapas.
“Berawal kami mendapat laporan dari Kasi Binadik (Bina Narapidana/Anak Didik) yang membawahi kesehatan tahanan dan narapidana. Sekitar pukul 3 sore tanggal 1 Agustus 2021 kemarin. Ada salah satu warga binaan yang mengalami demam tinggi,” ucap Agus saat dikonfirmasi di ruang tamu Lapas Kelas 2A Jember, Senin (2/8/2021).
Agus menjelaskan, karena keterbatasan alat kesehatan di dalam Lapas. Maka warga binaan yang sakit segera dirujuk ke RS.
“SOP kami, jika di sini (Lapas Kelas 2A Jember) tidak bisa dirawat, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit. Kebetulan juga bekerjasama dengan RSD dr. Soebandi Jember,” ujarnya.
Kemudian warga binaan itu dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
“Tadi pagi sekitar jam 02.30 WIB dini hari, saya dikabari lewat WA Kasi Binadik. Bahwa warga binaan yang kemarin dibawa ke rumah sakit meninggal dunia,” jelasnya.
“Selanjutnya sesuai prosedur kami mengabari pihak keluarga, untuk selanjutnya dimakamkan. Tapi tentang penyakitnya atau sakit apa yang tahu pihak rumah sakit,” sambungnya menjelaskan.
Terkait dengan kondisi penyakit yang dialami SR itu, lanjut Agus, Pihak Lapas Kelas 2A Jember akan dikabari pihak rumah sakit.
“Nanti sekitar jam 1 siang kami akan dikabari dengan ada surat tembusan dari rumah sakit,” ungkapnya.
Agus juga mengatakan, karena kondisi pandemi Covid-19, Lapas Kelas 2A Jember tetap melakukan protokol kesehatan (Prokes) dengan menerapkan 3M.
“Karena situasi begini kita tidak ingin mengambil resiko dan berspekulasi, sehingga kita lakukan sesuai SOP,” katanya.
“Kebetulan dalam satu ruangan dengan warga binaan total ada 8 orang. Setelah itu kami tracing dan isolasi,” sambungnya.
Di dalam Lapas Kelas 2A Jember, diakui Agus fasilitas kesehatannya memang minim. Karena darurat pihak Lapas langsung membawanya ke RSD dr. Soebandi Jember.
“Sehingga kita hanya melakukan perawatan ringan mengecek kondisi suhu tubuh dan memeriksa menggunakan steteskop. Kalau kondisi warga binaan itu, suhu badannya kurang lebih 38 derajat lebih. Makanya kita kirim ke rumah sakit. Beliau juga punya penyakit bawaan sesak napas,” tandasnya. (*)
Comment