JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur mendirikan dua tenda darurat untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien positif COVID-19.
Dua tenda ini diletakkan di halaman depan Rumah Sakit Paru dan RSD dr Soebandi Jember.
“Itu (tenda darurat) sebagai persiapan kalau memang ada lonjakan yang terpapar COVID-19. Kita sudah siapkan di RSD dr. Soebandi Jember,” ucap Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (3/7/2021) malam.
Selain dibangun di RSD dr Soebandi, tenda darurat juga dibangun di Rumah Sakit Paru Jember. Diketahui, sejak Sabtu sore (3/7) kemarin, tampak di RS Paru Jember, tenda darurat sudah ada 4 pasien yang mengisinya.
Hendy menambahkan, pendirian tenda darurat itu lantaran saat ini kondisi Bed Occuupation Rate (BOR) mengalami lonjakan 80 persen. Sehingga, sebagai langkah antisipasi Pemkab Jember juga menyiapkan 3 hotel.
“Yakni Hotel Kebonagung, Hotel Bandung Permai, dan Hotel Jember Indah. Kondisi kini darurat dan semakin meningkat, juga yang meninggal hampir setiap hari,” sebutnya.
Selain langkah itu, Hendy juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengetatan guna menerapkan PPKM Mikro sambil menunggu stok vaksin kiriman dari Pemprov Jatim.
“Vaksin kita masih kurang, sehingga kita lakukan pengetatan untuk antisipasi penyebaran COVID-19. Tapi satu atau dua hari ke depan kita dapat kiriman dari (Dinkes) Provinsi,” tegasnya.
Terpisah, salah seorang petugas keamanan di RS Paru Jember yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasien yang berada di tenda darurat itu hanya sementara. Karena pihak rumah sakit masih menyiapkan ruangan di dalam bagi pasien.
“Jadi masih menyiapkan ruangan itu. Setelah ada kamar kosong, pasien di pindah ke dalam rumah sakit,” ucapnya.
Di dalam tenda darurat tersebut, diketahui ada sejumlah kasur perawatan untuk penanganan pasien COVID-19. “Tersisa satu pasien di tenda darurat, langsung dapat penanganan karena alat dan kasurnya sudah standar penanganan COVID-19,” katanya.
“Nanti kalau ada kamar kosong lagi langsung masuk dirawat di dalam rumah sakit,” tutup dia. (*)
Comment