SUMENEP, (WARTA ZONE) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memastikan akan segera melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi riil dan kebutuhan petani di tengah situasi yang tak menentu.
Hal itu merespons kondisi cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi dan berdampak langsung terhadap sektor pertanian, khususnya tanaman tembakau.
“Kita akan tetap memperhatikan apa yang terjadi berkaitan dengan petani kita. Nanti kita coba lihat situasi lapangannya seperti apa,” ujar Fauzi saat ditemui usai kegiatan, Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, kombinasi antara hujan dan panas yang datang silih berganti tanpa pola jelas telah menjadi ancaman nyata terhadap kualitas hasil panen tembakau. Ia menyebut bahwa cuaca yang tak stabil ini juga turut memengaruhi proses produksi garam.
“Cuacanya gak menentu. Tiba-tiba panas, lalu hujan. Ini sangat berpengaruh pada tembakau, dan bukan cuma itu, tapi juga berdampak ke garam,” ungkapnya.
Dia menyebut sejak awal, Pemkab Sumenep melalui Dinas Pertanian telah memberikan imbauan kepada petani agar lebih waspada dalam menentukan waktu tanam. Ketepatan dalam mengambil keputusan menjadi penting, agar petani tidak mengalami kerugian besar akibat cuaca yang sulit diprediksi.
“Kita selalu menyampaikan bahwa waktu tanam itu harus memperhatikan rekomendasi dari dinas. Karena kondisi ini tidak bisa ditebak, dan itu bisa memengaruhi hasil panen secara langsung,” jelasnya.
Sebagai bentuk keseriusan, bupati memastikan pihaknya akan turun langsung untuk melihat kondisi tanaman tembakau di lapangan. Selain meninjau kondisi fisik, pemkab juga akan memantau dinamika harga di tingkat petani agar tidak terjadi ketimpangan pasar yang merugikan.
“Langkah kita akan disesuaikan dengan fakta di lapangan. Tapi yang pasti, kita tetap mengutamakan kesejahteraan petani, tentu sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Fauzi menegaskan, tembakau dan garam adalah dua komoditas penting yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di beberapa kecamatan di Sumenep. Karena itu, penanganan terhadap dampak cuaca tidak bisa dilakukan setengah-setengah.
“Kita punya dua pekerjaan rumah sekarang, tembakau dan garam. Jadi ini bukan masalah kecil. Harus ditangani dengan cermat dan cepat,” katanya.
Dengan pemantauan langsung di lapangan, Pemkab Sumenep berharap bisa menyusun kebijakan yang benar-benar berpihak kepada petani dan sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi.
“Kita pastikan petani kita tetap terlindungi dan mendapatkan hasil terbaik,” tutupnya. (*)
Comment