PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam meminta seluruh pihak, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk selalu produktif dalam setiap aktivitasnya.
Pasalnya, menurut Baddrut di era 4.0 ini, para pemimpin memiliki tantangan yang lebih besar. Khususnya dengan masa pandemi yang berkepanjangan ini berdampak pada produktivitas seluruh masyarakat di dunia, termasuk Kabupaten Pamekasan.
“Kita menjadi pemimpin di era ini sangat berbeda sekali dengan pemimpin tahun 2019 ke belakang. Kita dihadapkan dengan fenomena yang sebelumnya tidak terbayangkan. Yang pertama revolusi industri dan disrupsi, yang kedua pandemi,” ungkapnya.
“Revolusi industri menghendaki kolaborasi, inovasi, dan kecepatan, sementara pandemi menghendaki pembatasan sosial. Anomali revolusi industri dan pandemi ada di dua tahun terakhir, dan kita sebagai pemimpin dihadapkan pada realitas ini,” tandasnya, Rabu (6/4/2022).
Pihaknya juga mengungkapkan perihal persoalan cepatnya berita-berita hoax yang banyak bermunculan di media sosial dan hal itu dengan mudahnya di akses oleh setiap masyarakat dari berbagai kalangan. Sehingga mampu dengan mudah mendistorsi sebuah kebenaran.
“Tiba-tiba kita disibukkan oleh hoax, dan disrupsi yang menuntut seluruh aparatur sipil di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk belajar lebih dalam lagi tentang IT, teknologi, dan beberapa hal lain yang mengitari revolusi industri,” terang Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut.
Politikus partai PKB itu juga menambahkan, bahwa kemajuan teknologi saat ini juga memunculkan banyak kejadian baru yang menuntut aparatur sipil negara berpikir lebih maju.
Seperti ojek yang menjadi kekuatan ekonomi baru hanya melalui aplikasi, anak muda yang menjadi orang kaya baru, dan fenomena lainnya.
“Revolusi industri mengajak organisasi pemerintahan berpikir ekstra ordinary, beripikir luar biasa untuk memiliki daya saing yang tangguh di bidang pemerintahan,” tambahnya.
Dia berharap, ASN bisa merubah kebiasaan lama yang tidak produktif menuju kebiasaan baru yang lebih produktif dengan langkah strategis yang berkebaruan.
“Era disrupsi ini menuntut kita semua melakukan beberapa inovasi dan langkah, karenanya reformasi birokrasi yang dilakukan di Kabupaten Pamekasan tepat, cepat, serta tanggap dengan segala inovasi yang kita miliki,” pungkasnya. (*)
Comment