Berhasil Memajukan Daerah, Pemrov Sumut Berikan Penghargaan Kepada Pemerintah Kabupaten-Kota

0 Komentar
Reporter : Widia Natalia Daeli
Foto: Pj Gubernur Sumut foto bersama para kepala daerah Kabupaten/Kita usai menyerahkan penghargaan.

Foto: Pj Gubernur Sumut foto bersama para kepala daerah Kabupaten/Kita usai menyerahkan penghargaan.

MEDAN, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten Nias menerima penghargaan atas realisasi atau serapan belanja APBD 2023 dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/3/2024), bertempat di Hotel Santika, Medan.

Penyerahan penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin kepada sejumlah Kepala Daerah Kabupaten/Kota lainnya.

Adapun daerah yang mendapat Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2024 di antaranya, untuk kategori kabupaten, Serdangbedagai sebagai terbaik pertama, Deliserdang terbaik kedua, dan Tapanuli Selatan terbaik ketiga. Untuk kategori kota, Pematangsiantar sebagai terbaik pertama, Medan terbaik kedua, dan Padangsidimpuan tebaik ketiga.

Pj Gubernur Hassanudin pun mengapresiasi kabupaten/kota yang telah bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut membangun daerah.

“Kami Pemprov Sumut berterima kasih atas upaya dan kerja keras seluruh pihak, termasuk para kepala daerah dan jajarannya, yang terus bersama-sama Pemprov Sumut mewujudkan Sumut yang sejahtera melalui pembangunan,” kata Hassanudin.

Selain itu, Hassanudin juga memberi penghargaan pengukuran indeks pengelolaan keuangan daerah Provinsi Sumut dengan peringkat “Baik” kepada Tapanuli Utara dan Labuhanbatu Utara. Juga diberikan penghargaan kepada 10 kabupaten/kota terbaik atas realisasi atau serapan belanja APBD 2023, yaitu Asahan, Tapanuli Utara, Tanjungbalai, Padanglawas Utara, Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Nias, Serdangbedagai, Humbanghasundutan, dan Simalungun.

Selain itu, masih terkait sinergi dengan seluruh pihak, Hassanudin juga mengajak seluruh pihak untuk menyelesaikan seluruh permasalahan di Sumut secara bersama-sama. Antara lain, penurunan angka prevalensi stunting yang ditargetkan menjadi 14% pada tahun 2024. Sinergi tersebut ditunjukkan melalui penandatanganan rembuk stunting Provinsi Sumut. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment