Benarkah Minyak Kayu Putih Bisa Membuat Irit BBM

0 Komentar
Reporter : Helmy
Benarkah Minyak Kayu Putih Bisa Membuat Irit BBM

Foto: Minyak kayu putih sebagai aditif BBM. (Sumber: motorplus-oline.com/Aong)

WARTA ZONE – Sejak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi diumumkan kenaikannya oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 3 September 2022 banyak menuai kritik.

Berbagai elemen masyarakat beramai-ramai melakukan aksi demonstrasi untuk menunjukkan penolakannya terhadap kenaikan harga BBM.

Di tengah kehebohan aksi menolak kenaikan harga BBM, ada salah satu karya ilmiah hasil mahasiswa yang membahas tentang minyak kayu putih yang dapat digunakan untuk membuat irit BBM.

Menanggapi hal itu, salah satu pakar ahli konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri, memberikan penjelasan mengenai minyak kayu putih yang dapat digunakan untuk membuat irit BBM.

Baca Juga:  Polisi Gerebek Bekas Kolam Renang Jadi Tempat Timbun Solar Bersubsidi di Jember

Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri minyak itu jika dicampurkan ke dalam BBM memiliki dampak buruk terhadap performa mesin.

“Minyak kayu putih memang sudah lama memiliki isu meningkatkan oktan dan bikin irit. Tapi karakternya yang kesat berpotensi mengurangi lubricity bahan bakar,” ujar Prof. Yus kepada dikutip dari GridOto.com, Sabtu (9/10/2022).

Prof. Yus pun memberikan keterangan bahwa jika digunakan dalam jangka waktu panjang hal itu akan menyebabkan kurangnya kemampuan BBM untuk melumasi.

“Jadi kalau saya lihat kemungkinan malah mengurangi kemampuan bahan bakar untuk melumasi jika digunakan jangka panjang,” sambungnya.

Baca Juga:  Aktivis Milenial Soroti Demo Kenaikan BBM, Mahasiswa Membela Siapa?

Meski tulisan ilmiah yang membahas minyak yang juga sering digunakan untuk bayi sebagai aditif BBM telah dijadikan thesis oleh salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Malang, menurutnya hal itu perlu adanya penelitian lebih mendalam lagi.

Paling tidak menurut dia harus diuji dengan jarak tempuh atau dengan mengukur dengan tiga kali pergantian oli.

“Saya cari belum ada penelitian itu untuk jarak tempuh panjang, jadi paling tidak tiga kali penggantian oli,” ungkap Yus.

“Tapi apakah dalam jangka panjang akan irit, kalau menyebabkan keausan pada mesin justru setelah tiga kali ganti oli akan turun artinya mesin kendaraan kita akan lebih cepat aus,” pungkasnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Protes BBM Naik, Aktivis Milenial: Demonstrasi Bukan Hanya Poto Selfi

Adapun judul penelitian yang membahas tentang minyak kayu putih yang dapat digunakan sebagai aditif BBM adalah ‘Pengaruh campuran minyak kayu putih pada Pertalite terhadap kinerja motor bensin Honda Supra X 125 R’. Ditulis oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Malang. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment