JEMBER, (WARTA ZONE) – Peristiwa tragis seorang ibu kandung menggorok leher anaknya sendiri terjadi di Dusun Sumberlanas, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 2 dini hari, Jumat (9/6/2023). Korban bocah perempuan berinisial NJ (6). Tewas meninggal di tangan ibu kandungnya sendiri Maimunah (46).
Korban adalah anak paling bungsu dari 3 bersaudara. Sebelum kejadian, korban tidur dalam satu kamar dengan ibu kandungnya.
Terkait kejadian tragis ini, menurut pihak keluarga diyakini pelaku mengalami kesurupan. Pasalnya baru sebulan, pelaku dinilai sembuh setelah selama kurang lebih 4 bulan lalu pernah kesurupan.
“Saya tidak terima ibu dibilang ada kelainan jiwa atau depresi. Sebelumnya ibu normal seperti biasa, tidak ada kecurigaan apa-apa. Soalnya adik itu anak kesayangan ibu. Minta apapun selalu dituruti. Tadi malam sebelum tidur bolak balik minta beli-beli dituruti dan diantar juga,” kata Devi aviatin (22) kakak kedua korban saat dikonfirmasi di rumahnya.
Devi juga membenarkan, sebelum terjadi peristiwa tragis itu. Korban tidur sekamar dengan pelaku yang notabene ibu kandungnya.
“Bahkan pukul 10 malam tadi, ibu bangun menyiapkan sayur. Terus ke kamar mandi, salat Isya. Saya tahu karena masih main HP di luar. Kemudian datang dari kamar mandi ibu langsung masuk dan pintu kamar itu langsung dikunci,” ungkapnya.
“Saya kira sat itu ibu sudah terlelap tidurnya, makanya saya (tidak curiga), saya juga sempat ke kamar sendiri,” sambungnya.
Terkait pisau yang digunakan untuk menggorok leher korban. Kata Devi, pisau dapur yang dipakai untuk menyiapkan sayur untuk dimasak esok paginya.
“Terus sekitar jam setengah 2 pagi, bapak dengar seperti orang ngorok. Kemudian bapak mau buka pintu, tapi gak bisa dikunci sama ibu dari dalam. Akhirnya didobrak saya sama bapak,” ujarnya lirih sembari meneteskan air mata.
“Adik kondisinya sudah mengenaskan. Lukanya adik di bagian leher,” imbuhnya.
Posisi korban, lanjutnya, masih berbaring dan tampak tidur. Namun dengan kondisi sudah bersimbah darah.
“Ibu juga disampingnya, kondisi juga lehernya banyak darah. Seperti baru digorok juga,” ujarnya.
Mengetahui kondisi itu, lebih lanjut Devi menyampaikan, ibunya langsung dibawa ke puskesmas. Sedangkan adiknya dirawat dan diyakini sudah meninggal.
“Setelah itu, ibu langsung dibawa ke Puskesmas Silo 2. Terus dapat rujukan lagi pindah ke Kalisat. Sekarang di (RS) Subandi. Kalau adik sudah tidak tertolong. Adik lukanya di leher dan Ibu juga. Tapi kondisinya lebih parah adik,” ujarnya.
Terkait kondisi psikis dari ibunya, Devi meyakini jika peristiwa tragis ini akibat kesurupan yang pernah dialami oleh ibunya beberapa bulan lalu.
“Dulu ibu pernah kesurupan tapi sebentar empat bulan lalu. Baru sekitar satu bulanan ini sembuh. Dulu kesurupannya di rumah ini. Biasanya kalau kesurupan murung, dan ngaji. Sekarang tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan, tiba-tiba adik yang jadi korban,” tuturnya.
Terkait kondisi kesurupan yang dimaksud, hal itu juga diyakini oleh bapak korban Muhammad Shaleh (57).
Menurutnya, korban adalah anak yang paling disayang oleh pelaku. Karena paling kecil dan bungsu dari 3 bersaudara.
“Istri saya pernah kesurupan sekitar 4 bulan yang lalu. Baru sebulan ini sembuh. Tidak ada yang mencurigakan. Istri saya bahkan sebelum tidur sekitar pukul 10 malam tadi masih menyiapkan sayur untuk dimasak besok,” tuturnya. (*)
Comment