JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari.
Pembagian BLT tersebut, demi membantu menjaga kestabilan ekonomi warga dalam menghadapi inflasi, sehingga dapat mempertahankan daya beli masyarakat.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, BLT yang disalurkan tersebut bertujuan agar masyarakat setempat mampu bertahan pasca naiknya bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
“Agar daya beli di Jember tetap terjaga. BBM naik itu sudah diperhitungkan oleh pemerintah pusat. Sedangkan Pemerintah Daerah (Pemda) harus mampu mencari solusi. Bukan masalah BBM yang naik, tapi bagaimana kita mampu membeli,” ucap Hendy disela kegiatan meninjau pembagian BLT di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kamis (10/11/2022).
Untuk jumlah penerima BLT, lanjut Hendy, sebanyak 63.340 KK yang tersebar di wilayah setempat.
Kemudian, BLT tersebut dibagikan secara bertahap di masing-masing desa ataupun kecamatan hingga akhir Desember mendatang.
Diakui Hendy, pihaknya berkolaborasi dengan Camat maupun Kades untuk membuat kegiatan secara terbuka, mengadakan event yang bisa membuat terjadinya jual beli UMKM.
“Disitulah uang akan berputar, sehingga kearifan lokal bisa tetap terjaga. Dalam kondisi seperti ini, saya yakin bisa masih bertumbuh,” ujarnya.
Menanggapi imbauan Bupati Hendy terkait kegiatan yang harus digelar di tempat terbuka, Kepala Desa (Kades) Lengkong, Sutartilah mengatakan, sepanjang Bulan Agustus lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) sudah melakukan kegiatan sebagaimana yang diminta oleh Bupati Hendy.
“Sering ramai di balai desa. Soalnya banyak kegiatan yang digelar. Penjual juga banyak. Mulai dari UMKM, juga ada penjual bakso, cilok, pentol, es campur dan yang lainnya,” paparnya.
Kemudian, hingga Desember mendatang, kata Sutar, kegiatan serupa juga akan selalu ada sesuai dengan kemampuan anggaran keuangan desa.
“Tapi kemampuan anggaran yang ada di desa terbatas. Jadi kegiatan yang diadakan semampunya. Kecil-kecilan juga tidak apa-apa. Yang penting ada kegiatan. Dan bisa membuat perputaran ekonomi di balai desa,” ungkapnya. (*)
Comment