JEMBER, (WARTA ZONE) – Dalam acara pemantauan penerimaan bantuan pangan KPM Nasional kedua Bulan September di Kantor Bulog Mangli. Sekda Jember Hadi Sasmito mengungkapkan penurunan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar 2 persen.
Dimana diketahui saat ini, jumlah KPM di Jember yang berjumlah 217 ribu keluarga. Kini menjadi 211.356 keluarga.
“Pada tahapan kedua ini (penyaluran bantuan bagi KPM), memang ada penurunan yang artinya hal ini positif. Jadi bisa diartikan hal ini, (masyarakat Jember) ada peningkatan secara ekonomi. Karena dari 217 ribu, sekarang yang dikeluarkan Bulog hanya 211 ribu. Ada penurunan sekitar 2 persen,” kata Hadi saat memberikan pidato sambutan, Senin (11/9/2023).
Dengan adanya hal ini, menurut Hadi, upaya dan progres yang dilakukan oleh Bupati Jember dalam rangka pengentasan kemiskinan. Menunjukkan hasil yang positif.
“Artinya sudah bisa dibuktikan, melalui beberapa bantuan-bantuan kepada jumlah KPM terus mengalami penurunan,” ucapnya.
Namun demikian, lanjutnya, untuk pemberian bantuan ini. Hadi juga mengingatkan untuk perangkat pemerintah di bawah. Harus menyampaikan bantuan lewat program KPM itu secara tepat sasaran.
“Kami mohon penerima manfaat ini agar jika ada problem bisa segera koordinasi dengan Pak Lurah, untuk nantinya bisa koordinasi dengan jajaran di atasnya. Apakah itu Pak Camat, ataupun Pak Kadinsos. Agar jika ada persoalan bisa segera tertangani. Semua dapat saling sinergi dan kolaborasi, juga kepada Pak Lurah agar jangan ambil kebijakan sendiri, agar tidak keluar dari regulasinya,” ujarnya mengingatkan.
“Pak Camat selalu monitoring untuk pemerintah di bawahnya,” sambungnya.
Sementara itu menurut Kepala Bulog Jember Ari Hardiono, untuk bantuan pangan KPM Nasional kedua. Masing-masing KPM menerima bantuan beras seberat 10 Kg. Dengan kualitas beras kategori medium dari Badan Urusan Logistik (Bulog).
Untuk penyampaian bantuan itu, Bulog Jember membagi menjadi tiga tahapan. Untuk Bulan September, adalah penyaluran tahap kedua.
“Tiap bulan kami menyalurkan sekitar 2.100 ton selama 3 bulan, karena tiap KPM mendapat 10 Kg,” ulasnya.
Disamping bantuan beras cadangan, Bulog juga berupaya menstabilkan harga melalui operasi pasar murah dan menjual beras dengan harga terjangkau.
“Sasaran kami 11 pasar tradisional melalui 42 kios yang berasnya disuplai tiap minggu per kios 2 ton,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Mangli Deni Hadiatullah berkata tentang teknis penyaluran beras bantuan lewat perangkat RT dan RW. Mereka mendistribusikan beras dengan mengacu pada data resmi Dinas Sosial Jember.
“Untuk Kelurahan Mangli berkesempatan penyaluran perdana di tahap II ini. Ada sekitar 523 KPM yang berhak menerima beras bantuan,” ujarnya singkat. (*)
Comment