JEMBER, (WARTA ZONE) – Pembagian 200 paket sembako bagi tukang becak, Sopir Bus dan warga Girli (Pinggir Kali) Bedadung, dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, Jumat (13/8/2021). Sembako yang diberikan itu berasal dari dana patungan pengurus MUI Jember.
Untuk pembagian ratusan sembako itu, dilakukan di beberapa titik lokasi. Diantaranya wilayah sekitar Universitas Jember, Pasar Kepatihan, Terminal Tawangalun, serta warga di bantaran Sungai Bedadung.
Menurut Ketua komisi Pemberdayaan Ekonomi MUI Jember, Ihwan Huda Al Mujib Assyakirriy, dengan adanya pembagian sembako sebanyak 200 paket itu, diyakini sebagai upaya pemberdayaan ekonomi saat pandemi Covid-19.
“Karena semua penerima paket sembako ini adalah yang terdampak pandemi. Wilayah kota seperti tukang becak ketika kampus libur atau diterapkan transportasi online, warga Girli di bantaran Sungai yang kebanyakan adalah pedagang, apalagi sekarang bekerja serabutan, makanya kita bantu,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Mujib, saat dikonfirmasi disela kegiatan pembagian sembako.
Selain itu, lanjutnya, untuk pekerja yang terdampak, diantaranya para sopir angkutan umum dan bus.
“Karena sejak dampak pandemi, wilayah terminal kan jarang ada pergerakan manusia. Setelah diterapkannya PPKM Darurat itu,” sambungnya.
Dengan kondisi itu, pembagian sembako adalah bentuk kepedulian MUI Jember bagi masyarakat terdampak.
“Karena dengan kondisi pandemi dan pembatasan aktifitas, otomatis berkurang omsetnya. Sehingga agar perekonomian tetap berjalan, perlu adanya giat pemberian sembako. Ini upaya pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Sehingga dengan adanya bantuan sembako ini, mereka yang terdampak akan terbantu, minimal untuk ketersediaan pangan selama beberapa hari ke depan.
“Asumsi kami, apakah itu tukang becak, sopir bus, pedagang, pekerja serabutan, apa yang didapat hari ini dimakan hari ini. Besok seperti itu lagi,” katanya.
“Sementara nafkah (penghasilan) yang didapat hari ini bisa untuk kebutuhan lain, misal membeli vitamin atau makanan penambah imun,” sambungnya
Kegiatan serupa, nantinya akan diupayakan berkelanjutan. “Tak lupa seperti yang pernah disampaikan Pak Bupati beberapa waktu lalu di giat MUI juga. Kita menerapkan prinsip terima kasih, yakni saat kita terima sesuatu, dan kita teruskan dengan kasih (memberi). Ini upaya gotong royong bersama untuk bertahan saat pandemi ini,” tandasnya.
Terpisah saat dikonfirmasi, Ketua MUI Jember, KH. Abdul Haris mengatakan, adanya giat pembagian sembako adalah upaya bersama MUI Jember sebagai bentuk kepedulian pada masyarakat.
Sebab, pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak mata pencaharian warga tidak menentu.
“Hari ini, kita masih memperingati Tahun Baru Islam. Kami dari MUI benar-benar ingin hadir di tengah masyarakat. Dengan bantuan Sembako ini, juga bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat,” kata Haris.
- Peduli Sesama, Solid Squad Jember Berbagi Nasi Bungkus Gratis Setiap Hari Jumat
- Dinding Tembok Belakang Gudang Farmasi Dinkes Jember Runtuh, Timpa Rumah Warga
Menurutnya, kebijakan PPKM yang diperpanjang oleh pemerintah membuat ruang gerak masyarakat terbatas. Dampaknya, warga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
MUI Jember juga menghimbau pada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol Covid-19 guna mencegah penyebaran virus corona. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
“Selama ini, MUI Kabupaten Jember memiliki komitmen untuk turut memberdayakan masyarakat. Salah satunya melalui program penguatan ekonomi. Seperti menggelar pelatihan kerja, safari pondok pesantren, dan membantu akses sertifikasi halal bagi pelaku UMKM,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya juga menyediakan wadah konsultasi bagi masyarakat terkait persoalan keagamaan yang dialami. Masyarakat yang hendak bertanya, dapat memanfaatkan website MUI Jember maupun media sosial.
“MUI Jember juga menjalin kerjasama dengan beberapa instansi untuk mengedukasi masyarakat. Seperti siaran di radio untuk membahas masalah tertentu berdasarkan pertanyaan yang dikirim masyarakat,” tandasnya. (*)
Comment