Tim Ahli Paleontologi Kembali Temukan Fosil Purba dari Zaman Cretaceous

0 Komentar
Reporter : Helmy
Tim Ahli Paleontologi Kembali Temukan Fosil Purba dari Zaman Cretaceous

Foto: Fosil hewan reptil purba, Plesiosaurus yang ditemukan oleh Queensland Museum Network. (Museum of Tropical Queensland via PHYS)

WARTA ZONE – Seorang ahli di bidang ilmu tentang fosil atau paleontologi berhasil menemukan fosil kerangka dari Rosetta Stone atau Batu Rosetta di Australia.

Rosetta Stone atau Batu Rosetta sendiri merupakan hewan purba yang hidup di dalam air. Fosil kepala dan tubuh dari reptil air yang ditemukan oleh Ahli paleontologi dari Queensland Museum Network diperkirakan berusia 100 juta tahun.

Seperti dalam keterangan di laman KOMPAS.com yang mengutip dari Phys, Kamis (8/12/2022) kemarin, Dr. Espen Knutsen, sang pemimpin tim paleontologi mengungkapkan kebahagiaannya atas temuan fosil jenis reptil air itu.

Atas ditemukannya fosil reptil air dari zaman Cretaceous dapat membuka keragaman dan evolusi baru di tanah Australia, khususnya plesiosaurus, atau hewan berleher panjang

Meski demikian fosil elasmosaurus pertama yang ditemukan dua dari tiga panjang dari fosil di atas merupakan leher. Untuk membuat fosil elasmosaurus awet, ahli paleontologi mengaku kesulitan karena penemuan kerangka hewan reptil purba itu sering ditemukan secara terpisah antara kepala dan badan.

Plesiosaurus yang ditemukan merupakan fosil langka dari zaman Cretaceous, dimana awal mula permulaan reptil air dengan leher panjang berasal dan beberapa reptil air lainnya.

Sebelumnya di datara Australia juga ditemukan fosil purba plesiosaurus dan ichtyosaurus. Akan tetapi sulit untuk menemulan fosil purba hewan itu karena kerangka tubuhnya yang didominasi oleh lehernya yang panjang.

Meski demikian temuan tulang fosil dari zaman Cretaceous di atas merupakan gerbang awal bagi peneliti untuk memecahkan misteri zaman ekologi dahulu. Para peneliti juga menggunakan spesimen fosil purba ini untuk mengelompokkan lebih detail kehidupan hewan purba itu berdasarkan metode analisis modern. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment