JEMBER, (WARTA ZONE) – Berlokasi di pinggiran Kota Jember di Jalur antar kota, Kencong (Jember) – Lumajang terdapat lokasi wisata berkonsep kafe bernama Laris Zoo yang satu komplek dengan toko swalayan Larisso.
Alasan lokasi wisata yang beralamat di Jalan Raya Kraton, Kecamatan Jombang Jember itu bernama Laris Zoo karena saat pengunjung datang ke lokasi wisata tersebut dapat menikmati dan belajar mengenal satwa serta flora yang juga dikemas dalam bentuk kebun binatang mini.
Di lokasi wisata itu, pengunjung dapat mengenal, belajar, dan bermain dengan aneka ragam satwa. Mulai dari bermacam-macam jenis unggas, reptil, dan juga kelinci.
Selain itu, juga ada lokasi water park di lokasi wisata seluas kurang lebih setengah hektare itu. Di sana pengunjung khususnya anak-anak, dapat bermain dengan banyak wahana air dan kolam renang.
“Untuk lokasi wisata yang kami konsep ini, adalah terobosan baru. Dimana pengunjung, bisa memiliki sensasi seperti berwisata ke hutan. Mengenal aneka macam satwa dan juga flora,” kata Owner dan Pengelola Larisso Grup Sabdo Adi Setiawan saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (13/12/2022).
Kebun binatang mini atau akrab disebut Mini Zoo itu, kata Adi, meskipun dibuat dan dibangun dengan bahan yang ada tetap berusaha memberikan tampilan yang eksotik.
“Tentunya dengan perpaduan seni dan keindahan. Jadi kami bikin sealami mungkin, serasa pengunjung bisa menikmati wisata yang berbeda. Tapi tentu faktor keamanan kami utamakan. Sehingga saat pengunjung datang juga merasa nyaman. Ada pos pantau yang bisa memantau kondisi seluruh lokasi yang ada,” ujarnya.
Untuk satwa jenis unggas yang ada di lokasi Laris Zoo itu, lanjutnya, adalah satwa yang tidak dilindungi. Sehingga aman untuk dirawat dan dipelihara di lokasi wisata.
“Burung itu kita lepas seperti di hutan. Yang bisa berinteraksi satu sama lain itu ada, bisa nanti secara alami kawin dan menghasilkan keturunan,” paparnya.
Lebih lanjut Adi menyampaikan, di lokasi wisata Laris Zoo itu juga terdapat museum. Dimana museum itu berisi berbagai replika maupun kerangka burung-burung.
Pengunjung juga akan didampingi oleh pemandu yang akan menjelaskan tentang burung-burung yang dibiarkan terbang lepas di area wisata.
“Ada pemandu yang menjelaskan ini burung apa, makanannya apa, jenisnya apa. Karena burung itu ada yang teritori ada populasi, jadi dijelaskan lengkap,” katanya.
Sehingga pengunjung dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan para komunitas satwa tidak sekadar rekreasi semata, tetapi juga menerima edukasi terkait burung-burung tersebut.
Terkait aneka flora yang ada di lokasi Laris Zoo, lanjut Adi, juga dilengkapi dengan papan informasi sebagai sarana edukasi dasar terutama bagi pengunjung anak-anak.
“Kita padukan dengan flora atau tanaman, nanti kita akan berikan nama supaya anak-anak bisa mengerti,” ucapnya.
Dengan adanya lokasi wisata yang dikelolanya itu, Adi juga menyisipkan pesan dan harapan dengan mengenal satwa dan flora, masyarakat atau pengunjung bisa lebih menjaga lingkungan.
“Sehingga tidak hanya berekreasi, tapi dengan adanya lokasi wisata ini. Tumbuh kepedulian untuk menjaga lingkungan. Sehingga kami menyebutnya sebagai simbiosis mutualisme, jadi bisa sama-sama menjaga lingkungan kita,” tandasnya. (*)
Comment