Terduga Begal di Sumenep Diberondong Tembakan Tanpa Ampun Hingga Tewas, Polisi Langgar SOP?

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Identitas Terduga Begal Motor Milik Seorang Perempuan di Sumenep

Foto: Tangkap layar video viral detik-detik penembakan di Sumenep diduga begal.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Viralnya video penembakan tanpa ampun terhadap terduga begal di Jalan Adirasa Desa Kolor Kecamatan Kota oleh Resmob Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur menuai kritik dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI).

Ketua DPC GMNI Sumenep, Robi Nurrahman mengatakan, tindakan polisi yang melumpuhkan pria yang diduga begal hingga tewas sangat tidak dibenarkan. Apalagi, saat terduga begal tersebut sudah jatuh masih diberondong tembakan.

“Polisi tidak boleh seenaknya melepaskan tembakan, padahal terduga sudah jatuh tersungkur masih saja diberondong dengan tembakan,” kata Robi Nurrahman, Senin 14 Maret 2022.

Harusnya, lanjut Robi, oknum polisi bertindak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), sebagaimana tertuang dalam peraturan Kepala  Kepolisian Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Pertama diberi tembakan peringatan, barulah jika tetap melawan bisa diberi tembakan terukur, yakni tembakan yang tidak menghilangkan nyawa seseorang. Misalkan pada area kaki dengan tujuan agar tidak melakukan perlawanan,” urainya.

Baca Juga:  Pasar Hewan di Sumenep Tutup Sementara

Namun yang terjadi pada Minggu, 13 Maret 2022 sore, dalam video viral yang tersebar luas tersebut sangat berbeda. Terduga pelaku begal yang sudah jatuh tersungkur masih saja diberondong tembakan oleh petugas Resmob Polres Sumenep.

“Tindakan tersebut justru tidak dibenarkan, mengingat bahwa hukum di negara ini menganut asas praduga tak bersalah, apalagi pihak keluarga pria yang ditembak itu mengatakan bahwa dia memiliki gangguan mental alias stres,” jelas Robi.

Ketua DPC GMNI Sumenep itu menilai, peristiwa penembakan bertubi-tubi oleh petugas adalah hal yang tidak manusiawi, meskipun ia diduga sebagai pelaku percobaan perampasan kendaraan bermotor.

“Ini mengarah ke pembunuhan sudah, karena oknum polisi tersebut melakukan penembakan melebihi prosedur sehingga menghilangkan nyawa seseorang,” tegas Robi.

Atas kejadian tersebut, pihaknya mendesak Kapolres Sumenep bertanggung jawab menyampaikan ke publik tentang kronologi sebenarnya. Sebab dengan viralnya video itu, masyarakat akan beranggapan bahwa penembakan dari oknum polisi ada unsur kesengajaan.

Baca Juga:  Badan Kehormatan DPRD Sumenep Dikocok Ulang, Berikut Nama-nama Calon Anggotanya

“Kapolres harus mengevaluasi dalam bentuk sanksi atas kinerja anggotanya dalam mengatasi kriminal, sehingga tidak membabi buta dan menjatuhkan nama baik Polres Sumenep,” tandas Robi.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menyampaikan, pihaknya tengah melakukan investigasi mengenai peristiwa penembakan yang viral tersebut.

“Kalau masalah tembakan keseluruhan, ada beberapa kali, disesuaikan dengan kondisi di lapangan, cuma hitungannya masih kita dalami karena terdiri dari beberapa petugas,” kata AKP Widi, kepada sejumlah media.

Disinggung apakah tembakan bertubi-tubi yang diarahkan ke tubuh terduga pelaku melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur), AKP Widi menyatakan masih sedang didalami.

“Jadi kita masih dalami itu, sedang didalami Propam, semua ada prosedurnya, sudah diinvetigasi terkait viralnya video tersebut,” sebutnya.

Sayangnya, mantan Kapolsek Sumenep Kota itu juga tidak bersedia mengungkap total peluru yang ditembakkan petugas kepada terduga pelaku dengan alasan menjadi ranah penyidik. “Itu ranah penyidik mas,” sambungnya.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Resmikan PLTD, Wujudkan Mimpi Warga Pulau Giliraja Terang

Menurut AKP Widi, ada sekitar 15 petugas yang diterjunkan di lapangan untuk mengamankan korban dan masyarakat sekitar dari tindakan terduga pelaku yang dinilai membahayakan.

“Petugas satu tim, sekitar 15-an orang,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, video penembakan berdurasi 26 detik menyebar luas di aplikasi perpesanan pada Minggu, 13 Maret 2022 sore.

Dalam video yang viral itu tampak sejumlah warga yang melintas di jalan raya berlarian. Kemudian terdengar bunyi tembakan berkali-kali ke salah satu pria memakai jaket hitam dengan helm putih yang membawa senjata tajam.

Pelaku yang membawa celurit diduga hendak merampas sepeda motor milik seorang perempuan di depan swalayan jalan Adirasa Desa Kolor Kecamatan Kota, diketahui merupakan warga Gadu Timur, Kecamatan Ganding inisial H (24).

Pelaku diketahui menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment