Jelang Idul Adha Pasar Hewan Sumenep Ditutup, Pedagang Sapi Terpaksa Putar Balik

0 Komentar
Reporter : Ajie Putra
Foto: Sejumlah pedagang sapi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa putar balik, lantaran tidak diperbolehkan masuk oleh petugas.

Foto: Sejumlah pedagang sapi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa putar balik, lantaran tidak diperbolehkan masuk oleh petugas.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sejumlah pedagang sapi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa putar balik, lantaran tidak diperbolehkan masuk.

Pintu masuk di Pasar Peluk TMP Pamolokan, Sumenep tampak dijaga ketat oleh petugas kepolisian dan TNI.

Pantauan media ini, sejumlah pedagang sempat turun dari mobil dan bersitegang dengan petugas. Namun, setelah diberi pemahaman, sejumlah pedagang memilih putar balik dan gagal melakukan transaksi di pasar Peluk.

“Iya (diputar balik),” kata AKP Widiarti, Kasubbag Humas Polres Sumenep saat dikonfirmasi. Kamis (15 Januari 2021).

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Kabupaten Sumenep, Samauddin, mengaku prihatin dengan nasib pedagang karena gagal menjual hewan dagangannya di Pasar Peluk jelang hari raya Idul Adha.

“Kasihan mereka, karena mereka juga mencari nafkah keluarga,” tuturnya.

Hari ini, kata Udin, merupakan hari terakhir sebelum hari Raya Idul Adha 2021. Tentu pedagang berharap bisa mendapatkan hasil demi memenuhi kebutuhan sebagai bekal lebaran.

“Kami harap Pemerintah Daerah dapat memberi solusi kepada pedagang untuk menopang ekonomi mereka,” jelasnya.

Untuk diketahui, pasar hewan Peluk beroperasi setiap hari Kamis atau satu kali selama satu minggu. Untuk pasar kambing beroperasi di pagi hari sedangkan pasar sapi beroperasi sore hari.

Pasar Peluk untuk pasar hewan beroperasi pasca pasar hewan di Pasar Bangkal Sumenep, ditutup beberapa tahun lalu. Penutupan dilakukan karena pasar hewan di Desa Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep itu dinilai tidak representatif dijadikan pasar hewan yang sehat.

“Kami harap pemerintah bijak pasca penutupan pasar hewan. Kasihan mereka karena perekonomiannya hanya mengandalkan pada hasil dagang sapi ataupun kambing,” jelas dia.

Sejumlah pedagang saat itu tampak berada di Jalan Merpati, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep. Pedagang berjejer di tepi jalan raya, namun sapinya dibiarkan di atas mobil masing-masing.

Sebelumnya diberitakan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep menutup pasar hewan untuk sementara sampai Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selesai.

Langkah tersebut sebagai langkah kongkrit untuk mengendalikan penyebaran virus corona yang selama ini terus meningkat. Penutupan dilakukan karena dinilai mengundang kerumunan.

Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya menyampaikan, pihaknya bersama jajaran Forkopimda setempat akan terus melakukan kordinasi dan kerjasama yang kompak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Dari itu, semua pasar hewan yang ada di Kabupaten Sumenep untuk sementara ditutup karena mengundang kerumunan massa,” sebutnya, dalam keterangan tertulis. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment